Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Indonesia-Perancis Perangi Penyakit

Kompas.com - 05/11/2012, 09:23 WIB
Lusiana Indriasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia bekerja sama dengan Perancis memerangi berbagai penyakit infeksi dan penyakit tak menular. Kerja sama dalam bentuk riset dan pendidikan kedokteran bertaraf internasional serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

Kerja sama melibatkan sejumlah universitas, seperti Universitas Indonesia, Universitas Udayana, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Diponegoro, yang akan bermitra dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian serta perusahaan swasta dari Perancis.

Sebagai pembuka kerja sama, Fakultas Kedokteran UI sebagai pusat pendidikan dan riset kedokteran di Indonesia, bersama Institut Francais d’Indonesie mengadakan Seminar Tantangan Penyakit Menular dan Tidak Menular di Indonesia: Translasi Riset untuk Pelayanan Rumah Sakit dan Kesehatan Masyarakat yang Lebih Baik. Seminar digelar 3-4 November di Jakarta dan bertujuan memperbarui pengetahuan perkembangan penelitian dan epidemiologi kedokteran.

Secara garis besar, topik yang dibahas meliputi diabetes melitus, masalah pernapasan, kesehatan hidrasi, rabies, gastroenterologi, malaria, kardiovaskular, kanker, hipertensi, reproduksi, obesitas, dan obat herbal.

Pramita Gayatri, Ketua Pelaksana Seminar Indonesia-Perancis, Sabtu (3/11), mengatakan, kerja sama Indonesia-Perancis di bidang kesehatan ini sejak 2000. Namun, kerja sama antar-pemerintah bidang kedokteran baru tahun ini. Fokusnya meningkatkan riset dan pendidikan bertaraf internasional bidang kedokteran untuk menekan prevalensi penyakit infeksi dan tak menular.

Djoko Widodo, Guru Besar Ilmu Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Penyakit Dalam FKUI, mengatakan, penyakit infeksi menyebabkan morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) cukup tinggi. Indonesia juga menghadapi tantangan baru meningkatnya jumlah penderita penyakit tak menular, seperti diabetes, hipertensi, gangguan kardiovaskular, dan kanker.

Menurut Bertrand de Hartingh, Konsultan Kerja Sama dan Aksi Kultural Institute Francais d’Indonesie, pihaknya membuat program yang sesuai persoalan Indonesia. Contohnya, menangani rabies dan flu burung. (IND)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com