Tanda Kehormatan Satyalencana Pendidikan bagi 15 Guru

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 15 guru dan kepala sekolah berprestasi akan memperoleh anugerah Tanda Kehormatan Satyalencana Pendidikan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 Persatuan Guru RI, Selasa (4/12/2012) pagi, di Sentul International Convention Center, Bogor.

Pada tahun ini, PGRI sebagai organisasi profesi telah menyiapkan kode etik, membentuk Dewan Kehormatan Guru Indonesia, dan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum untuk memastikan guru harus menegakkan kode etik profesinya.

Guru profesional tidak sekadar memberi pemahaman substansi pembelajaran kepada murid, tetapi juga mampu memotivasi dan menginspirasi murid untuk ikut berperan di masyarakat sesuai potensi dasar dan kemampuannya.

Selain Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono, puncak peringatan itu rencananya akan dihadiri Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Agama Surya Dharma Ali, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan sekitar 9.000 guru dari berbagai daerah.

Selain di tingkat nasional, peringatan Hari Guru juga diselenggarakan di daerah dan sekolah/madrasah dengan berbagai kegiatan, seperti forum ilmiah guru, seminar peningkatan profesionalisme guru, penghargaan Anugerah Konstitusi bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan tingkat nasional, dan lomba kreativitas guru.

Seluruh kegiatan ditutup dengan penyelenggaraan konferensi guru tingkat ASEAN plus Korea Selatan (7-9 Desember 2012) dan Pertemuan Guru Nusantara (9 Desember 2012) di Bali.