Kurikulum Diubah karena Kemampuan Siswa "Mandek"

Kompas.com - 22/12/2012, 19:07 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semakin memantapkan langkah untuk mengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum baru pada 2013 mendatang. Pasalnya, hasil studi lembaga survei pendidikan internasional, TIMSS dan PIRLS, 2011 tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan terhadap kemampuan siswa di Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia tidak meningkat dilihat dari hasil studi TIMSS pada 2007 dan 2011. Sebagian besar siswa hanya mampu mengerjakan soal sampai level menengah saja sehingga disinyalir ada perbedaan bahan ajar di Indonesia dengan yang diujikan di tingkat internasional.

"Kemampuan matematikanya tidak beranjak dari 2007 hingga 2011. Begitu juga dengan kemampuan sainsnya," kata Nuh, di Gedung Kompas, Palmerah, Jakarta, Jumat (21/12/2012).

"Kami melihat ada ketidaksesuaian antara kompetensi dasar KTSP dengan materi TIMSS terutama matematika," imbuh Nuh.

Sementara untuk sains, ia menjelaskan bahwa kompetensi dasarnya sudah sesuai dengan materi TIMSS bahkan cenderung lebih tinggi. Namun sayangnya, hasil yang diperoleh tetap tidak menggembirakan. Lagi, permasalahan diduga terletak pada kompetensi dasar dengan kurikulum yang dijalankan yaitu KTSP.

"Nanti di kurikulum baru, tidak lagi seperti itu. Kompetensi dasar yang ada akan mengikuti standar kompetensi lulusan yang ada. Jadi tujuannya dirumuskan dulu, baru disiapkan komponennya. Kalau sekarang kan, standar kompetensi lulusannya malah di belakang," ujarnya.

"Hasilnya memang tidak bisa langsung dilihat. Tapi enam tahun ke depan nanti bisa dilihat perbandingannya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau