Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Beasiswa Bidikmisi Butuh Dukungan

Kompas.com - 19/03/2013, 19:34 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyeleksian penerima beasiswa Bidikmisi perlu didukung sekolah-sekolah yang melayani siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Dengan demikian, pemenuhan kuota beasiswa Bidikmisi di perguruan tinggi negeri dan swasta setiap tahun bisa terjamin dan tepat sasaran.

"Jika ada sekolah yang bisa menjadi penyedia anak-anak lulusan SMA sederajat yang secara akademik baik, tapi berasal dari keluarga tidak mampu, tentu ini akan sangat membantu perguruan tinggi memenuhi kuota Bidikmisi dengan tepat sasaran," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam acara penandatanganan nota kesepahaman penerimaan calon mahasiswa program Bidikmisi SMA Unggulan Chairul Tanjung (CT), Selasa (19/3/2013) di Jakarta.

Menurut Nuh, SMA Unggulan CT di Medan yang menampung siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu, bisa jadi penyedia calon mahasiswa Bidikmisi. Mereka yang lolos seleksi PTN berarti memenuhi syarat untuk menerima beasiswa Bidikmisi, yakni mampu secara akademik dan berasal dari keluarga miskin.

Chairul Tanjung, pendiri Chairul Tanjung Foundation, mengatakan sekolah berasrama ini menampung lulusan SMP dari keluarga miskin, tetapi berprestasi. Mereka diberi beasiswa penuh dan asrama supaya anak-anak miskin ini dapat menikmati pendidikan berkualitas untuk bidang IPA.

"Pemerintah punya program Bidikmisi. Saya dengar, PTN sering kesulitan mencari calon penerima beasiswa Bidikmisi yang memenuhi kriteria. Kami berpikir mengapa tidak bersinegeri, kami siap menjadi penyedia. Sebab, lulusan SMA Unggulan CT memang dari keluarga miskin, tetapi berprestasi," kata Chaerul Tanjung.

Anita Chaerul Tanjung, Ketua Yayasan Chaerul Tanjung Foundation, mengatakan, SMA serupa akan dikembangkan lagi ke seluruh provinsi. Dengan demikian, pemerataan pendidikan SMA berkualitas bisa dirasakan lulusan SMP dari keluarga tidak mampu di semua provinsi.

Kerja sama yang terkait peran SMA Unggulan CT sebagai penyedia calon mahasiswa penerima Bidikmisi ini dilaksanakan di 16 PTN, antara lain Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, dan Politeknik Negeri Elektronik Surabaya. Perjanjian ini berlaku dalam kurun waktu 2013-2014.

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Sudharto P Hadi mengatakan, adanya sekolah yang bisa menjamin dua kriteria penerima Bidikmisi tentu membantu pihak perguruan tinggi. Di Undip saja, pendaftar SNMPTN mencapai 57.000 orang dengan pelamar Bidikmisi sebanyak 8.200 orang.

"Kami harus membentuk tim verifikasi, mulai yang terkait administrasi hingga kunjungan ke lapangan. Jika ada sekolah yang bisa menjamin lulusannya memenuhi syarat sebagai penerima, tentu kami akan terbantu," kata Sudharto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com