Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Rektorat Unsoed Disabotase Mahasiswa

Kompas.com - 02/05/2013, 12:48 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Gedung Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, disabotase belasan mahasiswa setempat dengan menggunakan kembang api asap, Kamis.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi, peristiwa tersebut terjadi setelah Rektor Unsoed Edy Yuwono menghadiri upacara Hari Pendidikan Nasional di halaman Gedung Pusat Administrasi Unsoed.

"Saat hendak masuk Gedung Rektorat bersama Pembantu Rektor I dan pejabat lainnya, ada sekitar 15 mahasiswa yang mengejar Rektor sambil memanggil ’Rektor... Rektor...’ Namun Rektor tetap tak acuh," kata salah seorang saksi mata, Sumantoro, yang bekerja pada Bagian Rumah Tangga Unsoed.

Saat masih di teras Gedung Rektorat, kata dia, tiba-tiba ada mahasiswa yang melemparkan kembang api asap ke arah rombongan Rektor.

Petugas Satuan Pengamanan (Satpam) Unsoed yang mengetahui kejadian tersebut segera menendang kembang api asap yang dilempar mahasiswa. Satpam juga mengejar belasan mahasiswa tersebut dan beberapa di antaranya dapat ditangkap, tetapi akhirnya dilepas karena mereka dibela oleh teman-temannya.

Sementara di lantai 1 dan 2 Gedung Rektorat sudah dipenuhi asap berwarna-warni dari kembang api yang dinyalakan mahasiswa. Bahkan, ada mahasiswa yang terlihat lari ke lantai 2 Gedung Rektorat sambil membawa kembang api asap. Oleh karena menyesakkan pernapasan, seluruh penghuni Gedung Rektorat segera dievakuasi keluar.

Tim Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Banyumas yang datang ke Unsoed segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.


Dari olah TKP tersebut, petugas menemukan sedikitnya 46 selongsong kembang api asap.
Kepala Satreskrim Polres Banyumas Ajun Komisaris Priyo Handoko mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi. "Kami juga sudah mengetahui ciri-ciri pelaku-pelakunya," kata dia.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas Unsoed Endang Istanti mengatakan bahwa pihaknya menyayangkan peristiwa tersebut terjadi karena sebenarnya pihak Unsoed sangat terbuka dalam menerima aspirasi mahasiswa.

Dia menduga peristiwa pelemparan kembang api asap yang saat ini masih diselidiki polisi merupakan buntut dari surat somasi yang disampaikan mahasiswa pada Senin (29/4) terkait masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Mungkin ada hubungannya dengan somasi itu. Saat itu, saya ketemu mahasiwa yang mengatakan bahwa mereka meminta jawaban atas somasi itu," katanya.

Akan tetapi, kata dia, mahasiswa tidak sabar menunggu Rektor Unsoed yang masih menghadiri acara peresmian Data Center setelah upacara Hardiknas hingga akhirnya peristiwa itu terjadi.

Informasi yang beredar, mahasiswa yang tergabung dalam Save Soedirman berencana menggelar aksi di sekitar Patung Soedirman depan Gedung Pusat Administrasi Unsoed pada Kamis pagi guna menuntut jawaban atas somasi yang mereka layangkan pada Senin (29/4).

Pembuatan surat somasi tersebut didasari oleh sikap pimpinan Unsoed yang tidak melibatkan mahasiswa dalam pembahasan nominal UKT.

"Kami merasa dikhianati karena berdasarkan surat perjanjian di atas meterai yang ditandatangani pada 17 Desember 2012, Rektor menjamin mahasiswa akan dilibatkan dalam pembahasan UKT. Kami memberi waktu 2 x 24 jam kepada pimpinan Unsoed untuk menanggapi somasi itu. Kalau tidak ada tanggapan, kami akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum," kata Koordinator Save Soedirman Munirah Dinayati, di Purwokerto, Senin lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com