Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemparan ke Rektorat Unsoed Bukan Spontanitas

Kompas.com - 02/05/2013, 14:02 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Koordinator "Save Soedirman" Munirah Dinayati menyatakan pengasapan (pelemparan kembang api asap) di Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bukan tindakan spontan.

"Ini adalah respons mosi tidak percaya kami pascasomasi Senin (29/4) lalu yang tidak ditanggapi secara serius," katanya kepada wartawan, di Purwokerto, Kamis (2/5/2013).

Di Hari Pendidikan Nasional ini, kata dia, "Save Soedirman" telah memperingati dengan memperingatkan Rektor Unsoed atas pengkhianatan surat pernyataan oleh Rektorat tanggal 17 Desember 2012.

Menurut dia, pihaknya tidak melakukan pembakaran, merusak fasilitas, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Bahkan, lanjut dia, "Save Soedirman" melakukan evakuasi pada beberapa tamu di lantai 3 Gedung Rektorat.

"Hari ini adalah peringatan pertama bagi pimpinan Rektorat. Ini mosi tidak percaya," katanya.
Dia pun mengucapkan selamat Hari Pendidikan dan selamat menikmati akses pendidikan yang mahal.

Seperti diwartakan, Gedung Rektorat Unsoed Purwokerto disabotase oleh belasan mahasiswa setempat menggunakan kembang api asap berwarna-warni. Bahkan, sebuah kembang api asap dilemparkan salah seorang ke arah Rektor Unsoed Edy Yuwono dan sejumlah pejabat lainnya saat berada di teras Gedung Rektorat setelah menghadiri upacara peringatan Hardiknas dan peresmian Data Center Unsoed.

Akan tetapi kembang api asap itu dapat ditendang oleh petugas Satuan Pengamanan (Satpam) Unsoed yang selanjutnya mengejar sekitar 15 mahasiswa yang melemparkannya.

Sementara di lantai 1 dan 2 Rektorat telah dipenuhi asap berwarna-warni dari kembang api yang dibakar mahasiswa di dalam gedung itu.

Tim Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Banyumas yang datang ke Unsoed segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.

Dari olah TKP tersebut, petugas menemukan sedikitnya 46 selongsong kembang api asap.
Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam "Save Soedirman" melayangkan surat somasi kepada Rektor Unsoed pada Senin lalu.

Pembuatan surat somasi tersebut didasari oleh sikap pimpinan Unsoed yang tidak melibatkan mahasiswa dalam pembahasan nominal Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Kami merasa dikhianati karena berdasarkan surat perjanjian di atas materai yang ditandatangani pada 17 Desember 2012, rektor menjamin mahasiswa akan dilibatkan dalam pembahasan UKT. Kami memberi waktu 2x24 jam kepada pimpinan Unsoed untuk menanggapi somasi itu. Kalau tidak ada tanggapan, kami akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum," kata Koordinator "Save Soedirman" Munirah Dinayati, di Purwokerto, Senin lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com