Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Pak Menteri untuk Para Sarjana Baru

Kompas.com - 21/05/2013, 11:24 WIB

KOMPAS.com — Kaum intelektual muda memegang peranan penting dalam perjalanan suatu bangsa. Untuk itu, kaum muda diminta berperan aktif dalam pembangunan suatu bangsa.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Djoko Suyanto mengingatkan para sarjana baru untuk mendukung pemerintah melalui perannya masing-masing dalam mengatasi berbagai persoalan yang tengah dialami bangsa Indonesia pada saat ini. Dukungan dapat dilakukan melalui inovasi di berbagai bidang.

"Sebagai kaum intelektual, sudah sepatutnya kalian semua dapat membantu kami di pemerintahan dalam mengatasi beberapa permasalahan yang terjadi. Kami berharap dengan munculnya pemuda-pemuda yang inovatif dapat berperan serta dalam membangun negeri ini di masa depan. Buatlah Indonesia menjadi disegani di dunia internasional," ungkapnya dalam acara wisuda Universitas Nasional periode I Tahun Akademik 2012/2013 di Jakarta Convention Center (JCC), 7 April lalu.

Salah satu dukungan yang dapat diberikan adalah terlibat dalam pemilihan pemimpin bangsa pada Pemilu 2014. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Demokrasi dan Estafet Kepemimpinan 2014", Djoko menyatakan pikirannya agar proses sirkulasi elite dan reproduksi kepemimpinan nasional berada dalam koridor demokrasi.

"Mengacu pada tema yang saya angkat, ada harapan agar pergantian kepemimpinan kita di tahun 2014 nanti bisa dipastikan berjalan sesuai dengan kehendak rakyat banyak, dan dengan itu akan membawa ke arah kemajuan yang jauh lebih baik," katanya.

"Dalam demokrasi, kita harus mendorong pemimpin yang mampu melanjutkan kegairahan kehidupan sosial dan ekonomi sehingga memupus pesimisme dan nihilisme kaum muda serta akar rumput. Pada saat bersamaan, kita juga memerlukan pribadi pemimpin yang blemish-free dari rekam jejaknya," tambahnya kemudian.

Apa yang bisa dilakukan oleh generasi muda? Hal sederhana, berdasarkan orasi ilmiahnya, adalah ikut serta dalam pemilu alias tidak abstain.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unas, El Amry Bermawi Putera, mengatakan, seorang pemimpin di berbagai lapisan harus memiliki sifat jujur, arif, tegas, dan sikap negarawan sejati.

"Jika sifat-sifat tersebut terus berkembang, insya Allah bukan hanya akan dicontoh oleh masyarakat, tapi juga bangsa kita akan mengarah pada kehidupan yang lebih baik, terlebih pada pasca-Pemilu 2014," katanya di depan sivitas akademika dan 773 wisudawan Unas yang dilepas.

El Amry berharap lulusan dan para alumni dari kampusnya memiliki kompetensi yang mumpuni dan komitmen terhadap cita-cita bangsa juga budi pekerti yang luhur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com