"Para mahasiswa itu berasal dari dua jalur masuk, yakni Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN)," kata Pembantu Rektor I Unnes, Agus Wahyudin, di Semarang, Jumat (19/7/2013).
Agus menjelaskan, penerima Bidik Misi dari Unnes yang berasal dari jalur SNMPTN berjumlah 734 orang, sementara yang berasal dari jalur SBMPTN sebanyak 820 orang.
Menurut dia, Unnes mendapatkan kuota penerima Bidik Misi pada tahun ini sebanyak 1.750 mahasiswa yang dibagi dalam tiga jalur masuk, yakni SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU).
"Dengan ditetapkannya sebanyak 1.554 mahasiswa dari SNMPTN dan SBMPTN sebagai penerima Bidik Misi, maka masih tersisa 196 beasiswa Bidik Misi yang akan diberikan kepada mahasiswa jalur mandiri," katanya.
Pada jalur penerimaan SPMU yang menjadi jalur mandiri Unnes, kata dia, sudah ada sebanyak 1.294 calon mahasiswa yang mengajukan permohonan sehingga akan diseleksi karena kuotanya hanya 196 penerima.
Agus mengatakan, penetapan penerima Bidik Misi dilakukan melalui berbagai tahap, termasuk verifikasi agar beasiswa yang diberikan pemerintah untuk mahasiswa kurang mampu itu tidak salah sasaran.
"Kalau tidak lolos verifikasi ya dicoret. Dari jalur SNMPTN, awalnya ada 968 mahasiswa mengajukan, kemudian hanya lolos 734 orang. Berarti, ada ratusan mahasiswa yang tidak lolos verifikasi," katanya.
Demikian pula dengan pemohon dari jalur SBMPTN yang berjumlah 1.152 mahasiswa, kata dia, setelah diverifikasi ternyata hanya 820 mahasiswa yang lolos sehingga ada sekitar 332 mahasiswa yang tidak lolos.
Ia mengakui, Unnes termasuk PTN yang tergolong paling banyak mendapatkan kuota Bidik Misi sehingga perlu melakukan proses verifikasi secara cermat agar beasiswa itu tidak salah sasaran.
"Kalau diakumulasikan mulai tahun pertama hingga sekarang ini, mungkin Unnes yang paling banyak menerima Bidik Misi. Karena itu, kami berupaya melakukan proses verifikasi secara cermat," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.