Demikian diungkapkan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuze pada acara peresmian Maison de la Science di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2014). Breuze menyatakan bahwa Peranis akan mendukung sebanyak mungkin pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Menurut Konselor Kerjasama dan Kebudayaan, Direktur Institut Perancis di Indonesia, Bertrand de Hartingh, pada dasarnya potensi SDM Indonesia luar biasa. Kaum cendekiawan, para akademisi, dan tenaga-tenaga di tingkat kepala maupun managerial perusahaan, badan, serta organisasi memiliki kualitas di atas rata-rata.
Sayangnya, secara umum, Indonesia punya dua kelemahan. Pertama, penelitian di Indonesia kurang mendapat dukungan dan perhatian. Kedua, Indonesia secara umum juga belum menaruh perhatian pada middle management. Padahal, hal ini penting dalam segala bidang.
"Kami menyambut banyak pelajar dalam berbagai jenjang, sarjana, pascasarjana, master, diplome d'ingenieur, PhD di Prancis, juga PhD paruh waktu. Kami menawarkan lebih banyak pelatihan dalam Bahasa Inggris, jadi lebih mudah dalam menyambut para pelajar. Kami juga tengah mengembangkan gelar ganda (double degree) yang bisa dilalui dengan satu tahun di negara asal dan satu tahun di Perancis. Kami punya banyak kolaborasi," terang Doisy.
Doisy juga sempat mengungkapkan kekecewaannya bahwa di tahun akademik sebelumnya, jumlah pelajar Indonesia di Perancis sangat sedikit. Karena itu, Doisy mendorong para pelajar Indonesia, khususnya mahasiswa yang ingin mengenyam pendidikan dalam jenjang lebih tinggi untuk memanfaatkan kerjasama ini.