Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: "Berikan Kontribusi Terbaik untuk Dunia Pendidikan"

Kompas.com - 06/03/2014, 11:03 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2014 memberikan kontribusi terbaik untuk dunia pendidikan. Pesan tersebut disampaikan M. Nuh, ketika memberkan pengarahan di acara Pra RNPK, Rabu (5/43/2014) sore, di Hotel Sahid, Jakarta. Rembuk nasional diikuti sebanyak 1007 peserta dari pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan.

Menurut Mendikbud, ada 4 isu pokok pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang harus diperhatikan, yaitu akses, mutu dan relevansi, pelestarian dan mengembangan kebudayaan, dan  tata kelola. Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014 ini menjadi sangat penting karena merupakan tahun terakhir untuk menuntaskan implementasi Kurikulum 2013, dan persiapan pelaksanaan PMU.

"Arah kebijakan Kemdikbud terhadap 4 isu tersebut adalah memastikan ketersedian dan keterjangkauan,  meningkatkan mutu dan relevansi secara berkelanjutan,  menuntaskan konservasi, pengembangan, promosi budaya, dan bahasa, dan memastikan sumber daya dikelola efisien, efektif, transparan, dan akuntabel," kata Nuh. 

Hal sangat penting dalam waktu dekat ini, lanjut Nuh, terkait mutu dan relevansi, yaitu pelaksanaan UN mulai 14 April 2014 dan implemtasi kurikulum 2013 fokus pada pelatihan guru, dan penyediaan buku.

“Implementasi Kurikulum 2013 pada 2014 dilaksanakan secara bertahap, tetapi tidak terbatas. Artinya, bertahap dilaksanakan untuk SD di kelas 1, 2, 4, 5, untuk SMP di kelas 7 dan 8, serta SMA/SMK di kelas 10 dan 11. Tidak terbatas artinya tidak hanya untuk sekolah sasaran saja seperti tahun lalu, tetapi dilaksanakan disemua sekolah," jelas Nuh. (SET)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com