Jangan Khawatir, Jepang Bertabur Beasiswa!

Kompas.com - 27/06/2014, 10:25 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Tak punya uang bukan alasan untuk tidak bisa kuliah ke luar negeri, khususnya ke Jepang. Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), Beppu, Jepang, misalnya, masih menawarkan banyak kesempatan beasiswa kepada pelajar Indonesia untuk menjadi mahasiswa internasional di kampus tersebut.

Beberapa skema beasiswa yang ditawarkan APU meliputi Tuition Reduction atau skema pengurangan beasiswa, mulai pengurangan 30 persen, 50 persen, 65 persen, 80 persen, hingga 100 persen. Selain itu, masih terbuka luas tawaran beasiswa dari perusahaan atau instansi di luar kampus APU.

"Umumnya anak-anak Indonesia berhasil sukses mendapatkan skema pengurangan biaya kuliah 65 persen sampai 80 persen, sedangkan skema 100 persen rata-rata hanya 10 persen saja dari jumlah mahasiswa asing," papar Dahlan Nariman, Vice Dean of Admission-Associate Professor Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), kepada Kompas.com, Sabtu (21/6/2014) pekan lalu.

"Tergantung hasil skor seleksi mereka yang ditentukan oleh nialai akademik waktu SMA, skor kemampuan bahasa Inggris, tes wawancara dan pencapaian prestasi non-akademiknya," tambahnya.

Dahlan mengatakan, untuk satu angkatan perkuliahan APU mengeluarkan biaya untuk beasiswa sekitar Rp 60 miliar per tahun. Jumlah tersebut memang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan biaya seluruh mahasiswa yang mengirimkan proposal beasiswa.

"Karena itu, para mahasiswa kemudiann saling bersaing untuk merebut banyak beasiswa dari luar kampus, terutama untuk membiayai ongkos tinggal dan lain-lainnya. Nilainya lumayan, dari yang paling rendah sebesar 30.000 yen per bulan sampai 150.000 yen per bulan," kata Dahlan.

Salah satu beasiswa paling bergengsi diperebutkan mahasiswa internasional itu adalah ANDO Momofuku Scholarship. Dinilai bergengsi karena selain sangat ketat, lanjut Dahlan, besaran beasiswa ini sangat menggiurkan.

"Hanya satu anak yang akan meraih beasiswa ini. Besarnya Rp 100 juta," tambahnya.

Tahun ini, jumlah mahasiswa Indonesia di APU mencapai 217 orang dan menduduki posisi keempat dari 5.480 total mahasiswa internasional yang menimba ilmu di perguruan tinggi itu. Berdasarkan data Mei 2014, dengan total 202 mahasiswa tingkat sarjana (S-1) dan 14 mahasiswa pascasarjana (S-2), serta 1 mahasiswa non-gelar, jumlah mahasiswa Indonesia secara berurutan berada di bawah China (572 mahasiswa), Korea (513 mahasiswa), serta Vietnam (336 mahasiswa).

Namun demikian, menurut Dahlan, secara kualitas anak-anak Indonesia tidak kalah dibandingkan para mahasiswa asal ketiga negara di atasnya. Selama 5 tahun terakhir, lanjut dia, kemampuan akademik dan non-akademik anak-anak Indonesia justeru dianggap lebih baik.

"Masih banyak kesempatan untuk kuliah di Jepang," kata Dahlan.

Baca juga: Hebat... Pelajar Indonesia Paling Diincar Perusahaan Jepang!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

Edu
Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Edu
Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Edu
Banyak Siswa Di Sekolah Masih Suka Menyontek, Ini Kata Mendikdasmen

Banyak Siswa Di Sekolah Masih Suka Menyontek, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau