Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas... 4 Juta Penduduk Indonesia Hidup di Sekitar Gunung Berapi!

Kompas.com - 10/09/2014, 08:00 WIB
Latief

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono, mengatakan bahwa ada sekitar 4 juta orang penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan gunung api. Namun demikian, tidak mudah memaksa mereka untuk direlokasi, karena dibutuhkan komunikasi dan penambahan pengetahuan pada mereka terkait penaggulangan bencana erupsi.

"Hidup harmoni dengan alam adalah jalan menjembatani kejujuran gunung api dan kemauan manusia hidup di sekitar gunung berapi. Bukan tidak boleh ditempati, tapi asal diperhitungkan risikonya," kata Surono melalui siaran pers pembukaan Konferensi Tingkat Dunia bidang Kegunungapian atau Cities on Volcanoes ke- 8 di Kampus UGM, Selasa (9/9/2014).

Konferensi internasional tersebut dihadiri 485 ilmuwan, pengamat dan relawan dari 39 negara.  Mereka membahas berbagai pengalaman, riset dan teknologi kegunungapian, serta mitigasi bencana erupsi gunungapi yang pernah diterapkan di kota-kota di seluruh dunia.

Surono menambahkan, ilmu vulkanologi atau kegunungapian sangat dibutuhkan oleh peneliti dan pengambil kebijakan untuk mengetahui perilaku dan karakter gunung api dan menekan risiko bencana gunung api. Namun, beberapa negara dengan gunung api terbanyak, misalnya Indonesia, justru memiliki keterbatsan dalam ilmu dan pengetahuannya. Karena itulah, konferensi ini penting untuk meningkatkan kerjasama antar-negara agar saling membantu demi kemajuan ilmu pengetahuan kegunungapian dan mitigasi bencana.

"Kita tak bisa merekayasa keinginan alam yang selalu berproses mencari keseimbangan baru, dampak erupsi tidak dibatasi batas wilayah sehingga tanggung jawab para peneliti, instansi dan masyarakat sekitar," kata Surono.

Dia menyebutkan, saat ini Indonesia memiliki 129 gunung api aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus. Tidak hanya bencana erupsi, Indonesia juga dihadapkan pada risiko bencana gempa bumi. Bahkan, terhitung sejak 2000, ada 12 kali kejadian bencana gempa bumi terbesar di seluruh dunia yang sudah menelan korban lebih dari 1.000 jiwa.

"Dari 12 kejadian tersebut, empat di antaranya terjadi di Indonesia," katanya.

Sementara itu, menurut Dosen Juusan Geologi sekaligus Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa kejadian bencana seperti gempa bumi, tsunami dan gunung berapi bisa berisiko menghancurkan perekonomian sebuah bangsa. Perguruan tinggi menurutnya harus berperan penting dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi lain dalam pendidikan, riset dan teknologi dalam menularkan pengalamannya mengatasi bencana.

"Saya harap isu kebencanaan bisa menjadi perhatian pemerintah yang baru," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com