Indonesia, "Ladang Emas" bagi Jepang...

Kompas.com - 11/10/2014, 11:30 WIB
Latief

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Lewat program E-Track, Tokyo International University (TIU) optimistis bisa meraih 200 pelajar internasional, termasuk dari Indonesia. Tahun ini adalah tahun pertama program tersebut bergulir. Program pun tengah diikuti oleh 50 pelajar dari 26 negara.

"Pada tahun pertama ini kami bisa meraih 50 pelajar internasional, dan itu sudah menjadi satu prestasi karena ini di luar perkiraan kami. Kami yakin bisa meraih target 200 pelajar dalam empat tahun ke depan," ujar Hikari Yamaguchi dari Kantor Departemen Pertukaran Internasional dan Kurikulum TIU, pada paparan program tersebut di kampus TIU, Tokyo, Kamis (9/10/2014).

Menimpali pendapat Yamaguchi, profesor bidang politik internasional TIU, Akitoshi Miyashita, mengatakan bahwa dua negara paling diincar saat ini adalah Vietnam dan Indonesia. Dengan perkembangan ekonomi dan pendidikan masing-masing, ibarat ladang emas, keduanya merupakan potensi paling besar dalam menyumbangkan pelajar internasionalnya ke TIU.

"Kami khusus aktif merekrut pelajar di kedua negara ini, terutama Indonesia, karena pertumbuhannya cepat sekali, baik dari sisi ekonomi maupun pendidikan," kata Miyashita.

Miyashita mengatakan, saat ini baru dua bidang studi yang disiapkan, yaitu Ekonomi Bisnis dan Hubungan Internasional. Ke depan, pihaknya tengah menjajaki bidang teknik yang selama ini banyak diburu oleh pelajar kedua negara tersebut.

M Latief/KOMPAS.com Lewat program E-Track, Tokyo International University (TIU) optimistis bisa meraih 200 pelajar internasional, termasuk dari Indonesia. Tahun ini adalah tahun pertama program tersebut bergulir dan tengah diikuti oleh 50 pelajar dari 26 negara.
"Semua mata kuliah umum dan mata kuliah keahlian dilaksanakan dalam bahasa Inggris. Jadi, perlu diketahui bahwa kecakapan berbahasa Jepang di sini bukan hal wajib bagi pelajar pada saat mendaftar. Tiap-tiap mahasiswa bisa mencapai target akademiknya dengan belajar dalam bahasa Inggris sambil merasakan aspek-aspek budaya Jepang melalui kehidupan nyata selama mereka di sini," ujar Miyashita.

Saat ini terdapat 6.000 mahasiswa menuntut ilmu di TIU. Dari jumlah tersebut, 700 pelajar merupakan mahasiswa internasional, yang berasal dari 30 negara. Jumlah itu tidak termasuk pelajar yang mengikuti program E-Track.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau