Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Pendampingan, Anak Perlu Perhatian

Kompas.com - 11/02/2015, 16:18 WIB


KOMPAS.com - Nyatanya, dalam pendampingan, baik dari segi pendidikan dan kesehatan, anak tetap memerlukan perhatian. Pengalaman itu didapat Nurhidayah, Koordinator Program Gizi Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) dalam laman pkpu.org pada Rabu (11/2/2015).

Di dalam laman itu, Nurhidayah mengisahkan pengalamannya mendampingi M.Ikwal, bocah lelaki berusia 3,4 tahun asal Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Ikwal atau yang akrab disapa I'ik adalah balita yang mendapatkan program pemberian gizi PKPU melalui program Sahabat Gizi Kita (Sagita) dan Yayasan Hasanah Titik.

I'ik mengalami gizi buruk sejak lahir. Pasalnya, kala itu, ia cuma berbobot 1,5 kilogram.

Kemiskinan

Penderitaannya tidak berhenti di situ. Sejak usia empat bulan, sang ayah yang mestinya menjaga, membesarkannya dengan penuh kasih sayang meninggalkannya. Sejak saat itu hingga usianya sekarang tiga tahun empat bulan ayahnya tidak pernah menengok.

Kenyataan itu membuat ibunya harus membanting tulang sebagai buruh pabrik dengan penghasilan Rp 250 ribu per minggu. Saat ibunya bekerja, ia diasuh oleh sang pakde.

Pada usianya kini, I'ik masih masuk dalam kategori balita bergizi buruk. Soalnya, berat badannya baru mencapai 7,4 kilogram. Pemicunya adalah kemiskinan dan kurangnya kasih sayang.

Kendati demikian, sejak tiga bulan silam mengikuti Sagita, berat I'ik mencapai 9,2 kilogram.  "Saat pertama bertemu dengan I'ik, ia sangat rewel. Kini sangat ceria, tidak takut lagi melihat orang baru," kata Nurhidayah

Saat ini yang dibutuhkan bukan hanya menaikkan berat badan I'ik. Tapi, semua pihak juga memberikan perhatian dan kasih sayang. Ia kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, terutama ayahnya. "Ke depannya diharapkan  selalu melihat senyumannya, bukan wajah yang penuh ketakutan," katanya.

Kondisi gizi buruk yang dialami I'ik diketahui saat tiga tenaga gizi PKPU memantau balita gizi buruk melalui kunjungan dan wawancara pada 50 ibu balita seluruh Desa Pangkalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com