Studi ke Belanda Cuma Mimpi? Tanyakan ke Rahayu Ningsih!

Kompas.com - 16/03/2015, 07:00 WIB
KOMPAS.com - Belajar dalam suasana internasional di luar negeri adalah impian banyak pelajar Indonesia, salah satunya adalah Rahayu Ningsih, Peneliti Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri di Kementerian Perdagangan RI. Dari mimpi itulah wawasan, pengalaman, dan pergaulannya perlahan terbuka lebar-lebar.

Ningsih mengakui, mengikuti program pelatihan (training) yang diselenggarakan di Eropa adalah impiannya sejak lama. Hal tersebut setidaknya muncul ketika ia menjadi salah satu peserta pelatihan public policy di Australia beberapa tahun lalu.

"Waktu itu saya bertemu dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang menginformasikan bahwa kesempatan mengikuti pelatihan sangat terbuka luas. Salah satu yang disebutkan teman saya saat itu adalah scholarship training yang didanai lewat program beasiswa Studeren in Nederland atau StuNed ke Belanda," ujar Ningsih kepada KOMPAS.com, Jumat (13/3/2015).

Di Indonesia program beasiswa StuNed diinisiasi oleh Nuffic Neso Indonesia. Tiap tahun StuNed menawarkan program pelatihan dengan pilihan topik beragam.

"Dari situlah saya mulai mencari informasi tersebut melalui media internet dan kolega," tutur Ningsih.

Beruntung, lanjut dia, seorang rekannya memberikan buku modul berisi informasi lengkap mengenai scholarship training. Dari modul itu Ningsih mengetahui bahwa siapapun dapat mengajukan program pelatihan sesuai kebutuhan organisasinya atau yang diistilahkan oleh StuNed sebagai Tailor Made Training.

"Akhirnya saya mulai menggulirkan ide kepada beberapa rekan saya agar mulai menyusun proposal pelatihan untuk mendukung salah satu tugas kami sebagai anggota tim komoditi spesialis di bawah Kementerian Perdagangan," kata Ningsih.

Ningsih mengakui, di situlah mimpinya seperti bakal terwujud. Benar saja. Impiannya menjadi kenyataan, yaitu setelah ia mendapatkan informasi bahwa proposal yang kami ajukan dengan tema "?Commodity Market Review to Contribute to National Trade Policy?" disetujui oleh pihak Nuffic Neso Indonesia.

"Kami berangkat tanggal 17 Januari dan kembali ke Tanah Air tanggal 8 Februari," tuturnya.

Dok Pribadi Rahayu Ningsih Center for World Food Studies (SOW) dari Faculty of Economics and Business Administration (FEWEB), VU University. Ningsih menuturkan, metode pelatihan yang digunakan merupakan kombinasi antara lecture dan field visits.
Pengalaman istimewa

Hampir selama sebulan lamanya Ningsih dan teman-teman satu timnya menimba ilmu di Vrije Universiteit Amsterdam (VU University), Amsterdam, Belanda. Dia menuturkan, sebagai pihak penyelenggara, VU University melakukan perencanaan dan pengelolaan pelatihan secara baik.

Selain informasi mengenai materi pelatihan akan disampaikan, pihak universitas juga memberikan informasi sangat memadai mengenai kesiapan untuk menghadapi musim dingin selama pelatihan. Mulai informasi cuaca hingga jenis pakaian harus kami persiapkan.

"Ini tentu sangat berguna bagi kami agar dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait kesiapan kami menghadapi winter, karena hampir seluruh peserta pelatihan belum pernah mengalami hal itu," ujar Ningsih.

Pelatihan tersebut diselenggarakan di Center for World Food Studies (SOW) dari Faculty of Economics and Business Administration (FEWEB), VU University. Ningsih menuturkan, metode pelatihan yang digunakan merupakan kombinasi antara lecture dan field visits. 

"Kami melakukan studi lapangan ke beberapa lembaga, seperti The Port Authority Rotterdam, CARGILL Rotterdam, dan The Food and Agribusiness Research and Advisory Offices, RaboBank. Selain itu, kami juga mendapat pemaparan dari The Common Fund for Commodities atau CFC, yakni lembaga pemberi bantuan yang berkedudukan di Amsterdam," ujarnya.

Dia mengaku sangat bangga bisa mendapatkan kesempatan mengunjungi pelabuhan Rotterdam,  pelabuhan terbesar di wilayah Eropa dan menempati urutan ke-8 pelabuhan terbaik di dunia. Ningsih dan tim pelatihannya juga berkesempatan mengunjungi Cargill, yaitu salah satu perusahaan multinasional di bidang pengolahan edible oil.

Sementara itu, kunjungan ke RaboBank memberinya pencerahan mengenai riset di bidang produk pertanian. Adapun di CFC, wawasannya menjadi lebih berisi mengenai peran CFC dalam peningkatan nilai tambah (value chain) produk pertanian untuk memasuki pasar global.

"Menurut saya, metode penyelenggaraan pelatihan ini dirancang dengan metode pengajaran yang serius, namun tetap berjalan santai. Para trainer-nya sangat profesional. Mereka tidak hanya akomodatif atas setiap pertanyaan, namun sikap mereka yang sangat egaliter telah menjadikan suasana diskusi di ruang kelas menjadi lebih dinamis dan hangat," kata Ningsih.

Ningsih mengakui, hampir setiap pelatihan di luar negeri memberikan kesan dan pengalaman sangat manis dan sulit dilupakan. Namun, kali ini, pengalaman pelatihan itu terasa sangat istimewa.

"Karena, selain mendapatkan pengetahuan dan wawasan secara substansi mengenai teknik penyusunan commodity market review, saya dan kawan-kawan juga mendapatkan pengalaman asyik menggunakan sistem moda transportasi dan pengalaman tak terlupakan menikmati hujan salju yang sempat turun beberapa kali selama musim dingin di sana," ujarnya.

Baca: Masih Terbuka... "Deadline" Beasiswa StuNed Diperpanjang hingga April!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau