Mendikbud: Pendidikan sebagai Taman, Tempat yang Menyenangkan...

Kompas.com - 01/04/2015, 15:12 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

KOMPAS.com – Peduli dengan anak Indonesia, maka harus peduli dengan pertumbuhan pendidikan di Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2015, Minggu (29/3/2015). Pendidikan harus menjadi suatu gerakan perubahan untuk bangsa.

"Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan. Pendidikan menumbuhkembangkan generasi yang mandiri dan berkepribadian, karena pendidikan merupakan alat mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Mendikbud.

Indonesia dengan keberagaman suku dan bahasanya telah menjadi salah satu bangsa yang kaya budaya. Kekayaan budaya Indonesia telah melahirkan perbedaan pemahaman parameter pentingnya pendidikan di tiap daerah. Namun, apapun pemahamannya, Mendikbud menghimbau agar pendidikan senantiasa dibuat menyenangkan.

"Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa pendidikan sebagai taman, yakni tempat yang menyenangkan, tempat anak-anak datang dengan senang hati, dan pulang dengan berat hati," ujarnya.

Sayangnya, keberadaan pendidikan yang menyenangkan belum diterapkan. Untuk itulah, lanjut dia, sudah menjadi tugas bersama pelaku pendidik, yakni guru, siswa, orang tua, dan kepala sekolah, untuk mewujudkan hal tersebut.

"Pelaku pendidik merupakan komponen paling strategis. Mereka harus bersinergi dalam mewujudkan sekolah menjadi tempat yang aman dan menyenangkan," tambahnya.

Guru sebagai salah satu pelaku pendidik, bahkan memiliki tugas terpenting. Mereka menjadi kunci untuk dimulainya pendidikan yang menyenangkan.

"Profesionalitas dan kompetensi guru itu sejatinya menentukan suasana di dalam kelas agar selalu menyenangkan bagi siswa," kata Mendikbud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau