Mendikbud menyampaikan bahwa setiap hari Kemendikbud melakukan pengawasan melalui laporan dari berbagai perusahaan percetakan. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan kunjungan ke perusahaan percetakan untuk memantau langsung proses pencetakan naskah UN tersebut.
"Agar tidak terjadi keterlambatan saat pengiriman ke beberapa lokasi di seluruh Indonesia," ujar Mendikbud pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2015 di Depok, Senin (30/3/2015) lalu.
Mendikbud juga mengimbau semua perusahaan percetakan untuk menjaga kerahasiaan naskah UN kepada pihak mana pun.
"Kami pastikan bahwa kerahasiaan itu dijaga, keamanan itu dijaga," ujarnya.
Pada proses pendistribusiannya, lanjut dia, akan diprioritaskan untuk daerah yang paling jauh dari tempat perusahaan percetakan naskah UN. Tujuannya supaya tidak terjadi keterlambatan pada lokasi-lokasi ujian terjauh.
"Pendistribusiannya sudah siap dilakukan, tapi akan dikirim dari lokasi paling jauh supaya tak ada lagi keterlambatan pengiriman di beberapa daerah yang mengikuti UN," ujarnya.
Berdasarkan data per 31 Maret 2015 lalu, persiapan naskah UN SMA sudah 100 persen siap untuk dikirim, sedangkan naskah UN SMK sudah 99,59 persen dan juga siap dikirim. Namun, untuk naskah UN SMP baru siap 64,54 persen karena UN SMP baru akan dilaksanakan pada 4 Mei mendatang sehingga masih ada waktu penyelesaiannya.