Kuliah di Jepang Tak Perlu "Galau" Memikirkan Masa Depan!

Kompas.com - 02/05/2015, 08:00 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com - Masalah yang kerap dihadapi mahasiswa adalah menentukan masa depan setelah lulus kuliah. Mahasiswa seringkali takut terjebak dalam memilih pekerjaan yang sesuai.

Demikian disampaikan oleh Takeshi Yoshiwatari, Manager for Business Consultant PT Fuji Staff Indonesia, Jumat (10/4/2015). Menurut dia, tidak cukupnya informasi yang didapatkan mahasiswa kadang menjadi kendala serius menentukan pilihan masa depan.

Yoshiwatari mengatakan, hal seperti itu tidak akan ditemukan mahasiswa lulusan Kansai University of International Studies (KUIS). Kampus tersebut mengedepankan pendidikan berbasis global sehingga benar-benar mempersiapkan mahasiswanya untuk terjun ke dunia kerja internasional.

"Mahasiswa bisa mendapatkan empat jenjang konseling sejak masuk kuliah. Pada tahun pertama mereka akan diarahkan untuk menemukan bakat dan minat," ujar Yoshiwatari.

Kemudian, masuk tahun kedua akan diberikan peluang untuk terjun langsung ke masyarakat. Lalu, di tahun berikutnya kampus akan membantu mahasiswa menemukan karir sesuai keinginan.

"Di tahun keempat mahasiswa akan mulai dipersiapkan untuk praktek kerja. Mereka akan diarahkan,” ujarnya.

Yoshiwatari menambahkan, universitas juga memiliki delapan program khusus untuk membantu mahasiswa mewujudkan impiannya. Delapan program itu meliputi Sistem Penasehat, Sistem Mentoring Siswa, Sistem Jam Kerja, Latihan Pembelajaran, Program Kenaikkan, Sistem Penilaian IPK Akademis, Program Center, dan Bantuan  Kelulusan Kualifikasi.

"Semuanya kami harapkan bisa menjadi bekal mahasiswa mencapai kelulusan dan mendapatkan pekerjaan. Tapi, tentu saja, pelatihan seperti ini tidak hanya datang dari pihak universitas," kata Yoshiwatari.

"Mahasiswa juga bisa mengasah keterampilannya melalui kerja sambilan. Kami berikan kesempatan kerja sambilan dengan maksimal 28 jam kerja. Dengan upah rata-rata 800 yen per jam, bisa menutup pengeluaran biaya hidup,” tambahnya.

Dok KUIS Pelatihan kerja di dalam dan luar negeri untuk menggali potensi mahasiswa, melakukan interaksi sosial, dan mendapatkan pengalaman berbeda dari biasanya.
Di sana ditawarkan juga empat program bantuan agar mahasiswa siap masuk ke dunia kerja. Keempat program itu meliputi pelatihan wawancara individu, perkemahan untuk orientasi mencari kerja, job fair, dan persiapan khusus untuk wawancara.

Selain itu, KUIS membuka program Bekka yang khusus mengajarkan bahasa dan budaya Jepang. Bekka terbuka baik untuk mahasiswa KUIS atau luar, mulai siswa SMA, mahasiswa Sastra Jepang, lulusan S1/D3, sampai mantan kenshusei (trainee Indonesia yang mendapatkan pelatihan di Jepang). Lulusan Bekka dipastikan memiliki kemampuan bahasa Jepang setara JLPT (Japanese Language Proficiency Test) N2/N3.

"Dengan berbagai pelatihan dari kampus dan bekal pengetahuan bahasa dari Bekka, calon sarjana tidak perlu lagi galau menghadapi dunia luar,” katanya.

Peluang kerja setara

"Pelajar Indonesia tidak perlu takut akan sedikitnya lapangan kerja. Khusus mahasiswa asing yang menuntut ilmu di KUIS, ada dua tambahan bantuan yang diberikan universitas. Kampus akan mengenalkan agensi pencarian kerja dan menerbitkan ‘Petunjuk Pencarian Kerja untuk Mahasiswa Asing’," lanjut Yoshiwatari

Dia mengatakan, perusahaan Jepang tidak mengesampingkan warga asing yang ingin mencari pekerjaan. Hal tersebut berlaku selama mereka memiliki kemampuan dan berkelakuan baik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau