197 Mahasiswa Indonesia Raih Beasiswa Studi ke Belanda

Kompas.com - 10/08/2015, 12:44 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Netherlands Education Support Office (Neso) Indonesia kembali menggelar pre-departure untuk para mahasiswa Indonesia yang telah diterima studi di Belanda. Pre-departure memang disiapkan agar mahasiswa bisa memahami segala persiapan mental atau dokumen yang perlu dibawa.

Indy Hardono selaku Koordinator Beasiswa di Netherlands Education Support Office (Neso Indonesia) menyampaikan hal itu kepada KOMPAS.com di Erasmus Huis, Jakarta, Sabtu (8/8/2015). Indy menjelaskan, tahun ini sebanyak 97 mahasiswa Indonesia akan melanjutkan ke jenjang master dan 100 mahasiswa akan mengikuti course di Belanda. Para mahasiswa penerima beasiswa itu akan berangkat ke Belanda pada 10 September 2015 mendatang.

"Tentu, pre-departure ini diperlukan agar para mahasiswa bisa menyesuaikan segala situasi dan kondisi selama menempuh pendidikannya di Belanda. Selain pengarahan melalui paper yang kami berikan, kami juga menghadirkan pertunjukan drama mengenai dari awal keberangkatan para mahasiswa, saat berada di Belanda dan lulus," ujar Indy.

Sementara itu, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, mengatakan bahwa tahun ini cukup banyak pelajar yang mengajukan beasiswa Studeren in Nederland (StuNed). Namun, lanjut dia, dari persentase 100 persen aplikasi yang masuk untuk pengajuan beasiswa itu hanya sekitar 25 persen sampai 30 persen diterima oleh StuNed untuk melanjutkan studi ke Belanda.

Mervin melanjutkan, tahun ini program studi yang cukup banyak diminati pelajar Indonesia adalah Bisnis dan Ekonomi Internasional, Manajemen Air, Pengembangan Lahan dan Air untuk Ketahanan Pangan, Manajemen Rantai Produksi Pertanian, Manajemen Logistik, Ekonomi Kesehatan dan Bahasa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau