Demikian dikatakan Vincent Guerend, Duta Besar Tertunjuk Uni Eropa untuk Indonesia dan
Brunei Darussalam, usai membuka Pameran Pendidikan Tinggi Eropa atau European Higher
Education Fair (EHEF) ke-7 di Jakarta, Sabtu (31/10/2015). Untuk itulah, Vincent melanjutkan,
EHEF tetap digelar untuk memenuhi tingginya minat pelajar Indonesia ke Eropa.
Berdasarkan data EHEF, tahun lalu jumlah mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Eropa mencapai 5.800 mahasiswa atau naik 30 persen dari jumlah pada 2011. Secara keseluruhan, ada lebih dari 9.000 mahasiswa yang saat ini menuntut ilmu di benua tersebut.
"Kami menawarkan suasana pergaulan internasional kepada pelajar Indonesia. Mereka belajar bukan hanya untuk ijazah, tapi pengalaman berharga seumur hidupnya. Karena di lingkup internasional ini mereka bisa lebih menggali wawasan luas untuk menjadi lebih dewasa, punya bekal bahasa asing lebih kuat, dan jejaring yang global," kata Vincent.
Marrik Bellen, Director KITLV-Jakarta yang juga perwakilan resmi Universitas Leiden di Jakarta, menyatakan sepakat dengan hal itu. Menurut dia, upaya-upaya kerjasama pendidikan tinggi antara Eropa dan Indonesia semakin kuat, tak terkecuali dengan Belanda.
"Sepuluh tahun lalu masih bisa saya katakan bahwa Pemerintah Belanda lebih dominan memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan untuk pelajar Indonesia. Kini, Uni Eropa menambah jumlahnya, dan sebaliknya pemerintah Indonesia pun berlaku serupa," ujar Marrik, mantan Direktur Nuffic Neso Indonesia.
"Sangat berubah sekali kemajuan sejak beberapa tahun lalu dengan kondisi sekarang. Minat
pelajar yang ingin ke Belanda semakin tinggi," kata Marrik.
140 institusi
Sampai saat ini Pameran Pendidikan Tinggi Eropa atau European Higher Education Fair (EHEF) merupakan pameran pendidikan tinggi Eropa terbesar digelar di Indonesia. Tahun ini, dilaksanakan selama dua hari sejak Sabtu (31/10/2015) sampai Minggu (1/11/2015),
EHEF ke-7 diikuti oleh 140 institusi pendidikan tinggi Eropa.
Setelah dilaksanakan di Jakarta, pameran tersebut juga akan digelar di Yogyakarta
(3 November 2015) dan Bali (5 November 2015).