Ragu Bisa Dapat Beasiswa ke Luar Negeri? Coba ke Belanda!

Kompas.com - 18/01/2016, 07:12 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com
- Studeren in Nederland (StuNed) kembali membuka peluang pendaftaran beasiswa untuk pelajar Indonesia untuk periode tahun ajaran 2016. StuNed sendiri merupakan program beasiswa yang menjadi bagian dari kerja sama bilateral pemerintah Belanda dan Indonesia.

Melalui program ini, pemerintah Belanda telah menggelontorkan dana sebesar 30 juta euro atau setara dengan Rp 400 miliar selama tahun 2010 sampai 2015. Sejak diluncurkan 16 tahun lalu, ada lebih dari 4.000 pelajar Indonesia yang mendapat kesempatan berangkat belajar di Negeri Kincir Angin.

"Tahun ini kesempatan terbuka lebih besar karena kami juga bekerja sama dengan beberapa lembaga beasiswa Indonesia," kata Mervin Baker, Direktur Nuffic Neso Indonesia, pada "Holland Scholarship Day", Sabtu (16/01/2016) di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Jakarta.

Mervin juga mengatakan bahwa Indonesia sendiri sudah tidak lagi dianggap negara berkembang, terlebih melihat peran Tanah Air dalam forum G20. Maka itu, bentuk pendanaan tidak bisa lagi sekadar sumbangan, tetapi join financing.

"Kami terus mencari berbagai kemungkinan kerja sama untuk menggabungkan program beasiswa. Misalnya, StuNed bergabung dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan beasiswa bidang pembelajaran cyber security yang berhubungan dengan kemajuan Indonesia," kata Mervin.

Fresh graduate

Jika sebelumnya dikhususkan bagi lulusan sarjana dengan pengalaman kerja, tahun ini StuNed dbuka untuk sarjana baru. Mahasiswa semester akhir S-1 dapat langsung mempersiapkan tujuan Master-nya sambil menunggu kelulusan.

"Pada periode ini juga. Kami tidak hanya mempertimbangkan sisi akademis, tetapi juga non-akademis. Kami menantang pelajar Indonesia untuk menggali potensi mereka, mulai dari penghargaan yang pernah didapatkan sampai rencana aplikasi pendidikan dalam jangka panjang," kata Mervin.

Keistimewaan tersebut terkait dengan kerangka kerja sama bilateral yang tercantum dalam Multi-Annual Policy Framework 2014-2017. Dalam perjanjian ini disebutkan juga lima bidang yang diprioritaskan serta dianggap potensial, yaitu keamanan dan penegakan hukum, air, agro pangan dan hortikultura, transportasi dan logistik, serta sektor medis.

"Selain itu, pelajar Indonesia harus mempersiapkan beberapa persyaratan administratif untuk dapat diterima, seperti bukti ijazah, nilai Bahasa Inggris, dan surat penerimaan dari universitas tujuan," ujar Mervin.

M LATIEF/KOMPAS.com Organisasi pemberi beasiswa manapun mendapat mandat sama dari pendonor masing-masing, yaitu mencari kandidat terbaik, yang worth investing. Untuk itulah, Anda harus menjadi kandidat yang benar-benar diperhitungkan itu.

Keberhasilan hingga 90 persen

StuNed 2016 menargetkan 100 orang penerima beasiswa untuk jenjang S-2. Sementara itu, untuk program pelatihan akan diberikan pada lima orang dan sekitar 60 orang bagi peminat short course.

"Siswa Tanah Air memiliki rata-rata kesuksesan hingga 90 persen selama masa pendidikan mereka di Belanda. Biasanya, hal yang membuat gagal datang dari masalah personal. Misal, sulit menyesuaikan diri dengan budaya Eropa," tambah Indy Hardono, Koordinator Tim Beasiswa Netherlands Education Support Office (NESO), yang turut hadir pada acara itu.

Karena itulah, sebelum mengajukan beasiswa, pelajar sudah harus mempersiapkan diri menghadapi pendidikan yang akan ditempuhnya. Tidak bisa dimungkiri, bahwa Eropa dan Indonesia memiliki pola pengajaran sangat berbeda.

"Namun, untuk latar belakang budaya dan kehidupan sendiri, pelajar tidak perlu khawatir karena negara kita dan Belanda punya banyak kemiripan. Kami menyebutnya dengan istilah home away from home (sedekat kampung halaman)," ucap Indy.

Kemudahan lainnya, lanjut Indy, masyarakat Belanda begitu beragam dan sebagian besar dapat berbicara bahasa Inggris. Dari segi makanan pun, makanan khas Indonesia lumrah sekali ditemukan.

Bagi pelajar Indonesia yang berminat mendaftar StuNed, program beasiswa Master akan ditutup pada 1 April 2016, sedangkan untuk program Short Course diakhiri pada 1 Oktober 2016. Adapun pendaftaran program Netherlands Fellowship Programme (NFP) dan program Orange Tulip Scholarship (OTS) telah dibuka sejak Desember 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau