JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan internasionalisasi pendidikan perguruan tinggi dengan cara memperkuat mobilitas pergerakan mahasiswa di ASEAN perlu diapresiasi. Ide tersebut sudah dijalankan melalui program SHARE atau Support to Higher Education in the ASEAN Region berupa beasiswa pertukaran studi selama satu semester di negara ASEAN lainnya.
Demikian dikemukakan Han Dommers, Direktur Seluruh Netherland Education Support Office (Neso) usai info session ‘Studi di Belanda’ di kantor Nuffic Neso Indonesia, Jumat (12/8/2016). Mobilisasi pelajar diantara negara-negara ASEAN begitu penting untuk mendorong pemahaman bersama tentang keberagaman nilai, budaya dan juga pemahaman tentang posisi strategis ASEAN dari banyak sisi.
Han mengatakan bahwa Share adalah inisiatif kerjasama antara Uni Eropa dan ASEAN. Eropa sendiri sudah memiliki program mobilitas pelajar intra-Eropa yang dinamakan dengan Erasmus. Program tersebut dinilai paling intensif dan berhasil di dunia karena ada sekitar tiga juta pelajar Eropa setiap tahunnya ikut serta dalam program beasiswa itu dengan tinggal dan studi di negara Eropa lainnya.
"Kalau ASEAN bisa melakukannya seperti itu, tentu sangat bagus untuk memperkuat relasi di antara negara-negara anggotanya. Ini kesempatan yang besar sekali untuk membiasakan diri di kancah regional ASEAN. Nantinya bukan lagi untuk standar kredit, tapi lebih dari itu, pemahaman lebih luas tentang kebutuhan masa depan ASEAN," papar Han.
Saat ini, program beasiswa SHARE sudah diumumkan untuk semester Januari-Juli 2017. Gelombang kedua ini dibuka pada 1 September 2016 mendatang bagi pelajar di seluruh ASEAN untuk studi selama satu semester di negara ASEAN lainnya.
Tim Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari, mengatakan bahwa kelak jika rencana mobilitas ini berhasil, levelnya bisa naik hingga ke Eropa. Jadi, pelajar ASEAN juga bisa punya standar kredit sama dengan di Eropa sehingga bisa melakukan pertukaran.
"Total pelajar yang akan dimobilitaskan ini ada 400 pelajar ASEAN dan 100 pelajar Eropa. Ini targetnya sampai 2018 nanti. Batch pertama ada 25 pelajar, batch kedua 125 pelajar, batch ketiga 125 ditambah 50 pelajar yang berangkat ke Eropa, dan batch keempat 125 mahasiswa ditambah 50 mahasiswa dari ASEAN ke Eropa," papar Inty.
Tukar wawasan
Skema beasiswa Share merupakan bagian dari program 'Dukungan Uni Eropa untuk Pendidikan Tinggi di Wilayah ASEAN' yang dirancang untuk mendorong mobilitas mahasiswa negara-negara ASEAN dan menguji penerapan sistem transfer kredit ASEAN. Kemitraan tersebut memungkinkan para mahasiswa berbakat untuk mengejar karir yang mereka pilih dan bertukar wawasan dan pengalaman sangat berharga di kawasan ASEAN dan Eropa.
Bagi yang tertarik, beasiswa ini menawarkan studi selama satu semester yang didanai sepenuhnya oleh program ini. Beasiswa ini berlaku untuk mahasiswa yang sedang menjalankan program sarjana (S-1) dari universitas yang dipilih di seluruh wilayah ASEAN.
Beasiswa ini terbuka untuk mahasiswa yang tengah menjalankan studi universitas di negara-negara ASEAN yang telah menyelesaikan minimal dua semester studi. Beberapa universitas berikut telah dinominasikan oleh kementerian pendidikan masing-masing negara ASEAN untuk berpartisipasi dalam skema beasiswa ini.
Tertarik? Seluruh informasi pendaftaran, persyaratan dan tenggat waktu beasiswa ini bisa dilihat secara detail di www.share-asean.eu/scholarship.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.