Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Memaafkan...

Kompas.com - 24/03/2017, 07:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Satu lagi kisah nyata, tersebutlah seorang ibu yang melahirkan bayi laki-laki secara caesar di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Entah bagaimana, esok hari perut ibu tersebut tampak buncit kembali. Maka, operasi kedua harus segera dilakukan untuk mengetahui penyebabnya. Ternyata ada bagian usus bolong akibat tergunting, ini jelas akibat keteledoran dokter. Operasi yang kedua ini mengakibatkan sang ibu kritis di ruang ICU selama tiga bulan.

Jiwa ibu ini akhirnya tertolong, tetapi harus melakukan perawatan jalan selama setahun untuk pemulihan. Sungguh malang, musibah lain terjadi, mata sebelah kanan buta akibat saraf mata yang melemah.

Melihat kondisi sang ibu seperti itu, maka suaminya mulai galau. Sang suami mulai sering pulang malam, akhirnya istri ditinggal pergi begitu saja. Sang suami tak peduli lagi.

Selama 25 tahun sang suami benar-benar tidak memberi nafkah. Anaknya tidak diberi biaya sekolah sama sekali. Ibu dan anak ini benar-benar sudah dilupakan.

Sang ibu pontang-panting mencari biaya untuk sekolah anak. Masih beruntung ada beberapa saudara kandung yang peduli menolongnya.

Malangnya, beberapa tahun kemudian, sang ibu ini terkena kanker rahim. Dalam kondisi seperti ini pun sang suami tetap tidak perduli, dibiarkan saja.

Luar biasanya, sang ibu ini sangat rajin berdoa sekaligus berserah penuh kepada Tuhan atas segala musibah yang dihadapinya. Ajaib, lambat laun penyakit kanker rahim, sembuh! Dokter mengatakan semua ini karena kemurahan Tuhan, bukan obat-obat yang diberikan.

Suatu saat sang ibu ini mendengar suaminya ini sakit keras. Dalam kondisi seperti ini, sang suami mulai teringat istrinya. Kemudian ia menyampaikan agar ia dimaafkan segala kesalahannya selama ini.

Mendengar permintaan maaf ini, sang istri yang sudah terluka selama 25 tahun sulit menerima. Apakah mungkin luka sekian tahun terhapus begitu saja dengan satu kata "memaafkan"?

Sang ibu ini bergulat dengan batinnya sendiri. Ini bukan hal mudah. Tetapi akhirnya, ia menyerahkan hal ini ke hadapan Tuhan dan ia pun mau memaafkan dan mengampuni segala kesalahan suaminya ini.

"Saya akhirnya mengampuni dia, walaupun awalnya sulit sekali," begitu katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com