Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Surat Pembayaran Uang Kuliah Tunggal di ISI Surakarta

Surat beredar ke masyarakat luas, yang di dalamnya meminta peserta mengirimkan sejumlah uang agar bisa lolos menjadi mahasiswa baru angkatan 2019 di ISI Surakarta.

Humas ISI Surakarta, Esha Karwinarno menegaskan, pihak kampus tidak pernah mengeluarkan surat tersebut.

Narasi yang beredar:

Bagian atas surat bodong ini terdapat logo ISI Surakarta. Surat itu seolah-olah dikeluarkan pada Senin (2/4/2019) lalu.

Informasi yang ada menyebutkan beberapa persyaratan pembayaran UKT bagi mahasiswa baru ISI Surakarta angkatan 2019. Syarat tersebut wajib dipenuhi, salah satunya nominal uang kuliah yang dibayarkan melalui transfer bank.

Surat yang mengatasnamakan Wakil Rektor I Nyoman Sukerna tersebut menegaskan, calon mahasiswa yang tidak dapat memenuhi persyaratan dinyatakan gugur.

PERSYRATAN PEMBAYARAN UKT

Dengan ketentuan sebagai berikut.
Biaya Uang Kuliah Tunggal yang harus dibayar sebesar Rp 7.765.000,- (Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah) pada tahun pertama sesuai ketentuan yang berlaku.

Melakukan registrasi dengan membayar paket uang kulian yang merupakan pembayaran I (pertama) dengan nomor rekening ISI-SKA: 7074.0768.5800. Pembayaran dapat dilakukan melalui bank setempat. Proses ini dilakukan selambat-lambatnya 04 April 2019.

Melakukan verifikasi dokumen sebagai mahasiswa baru dengan hadir di Kampus Terpadu ISI-SKA tanggal 8-12 April 2019 disertai dengan persyratan-persyratan yang telah ditetapkan.

Apabila calon mahasiswa baru tersebut tidak melakukan ketentuan sebagaimana yang dimaksud, maka dinyatakan BLACKLIST di Institut Kesenian Surakarta.

Demikian Surat ini dibuat, atas kerjasama kami ucapkan terima kasih.

Penelusuran Kompas.com:

Humas ISI Surakarta Esha Karwinarno menegaskan surat tersebut palsu. Esha menjelaskan, pihaknya menerima laporan surat tersebut dari masyarakat yang melakukan konfirmasi ke pihak kampus.

"Ada yang kirim email kalau telah mendapatkan surat tersebut karena yang bersangkutan (ybs) tidak diterima dalam jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), maka penipu menyatakan yang bersangkutan bisa masuk dengan catatan mentransfer sejumlah uang," kata Esha saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Untungnya, oknum tersebut tidak berhasil melakukan aksi kejahatannya. Berdasarkan laporan yang masuk ke pihak kampus, belum ada korban penipuan atas surat palsu ini.

Esha menceritakan, korban penipuan merupakan peserta seleksi tahun lalu yang tidak diterima, dengan informasi yang diberikan adalah adanya penambahan kuota di tahun ini. Surat palsu seperti ini pernah beredar sebelumnya. 

"Motif yang sama dengan sebelumnya. Maka kami jauh-jauh sudah me-warning bahwa panitia tidak pernah melakukan kontak langsung dengan peserta via apapun," ujar dia.

Sementara saat ini, proses penerimaan mahasiswa baru 2019 berada dalam tahap pengumpulan data untuk dilakukan verifikasi pihak kampus.

"UKT belum diumumkan. Pembayaran menggunakan virtual account di Bank Mandiri," kata Esha.

Esha mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap segala jenis penipuan yang mengatasnamakan ISI Surakarta.

"Panitia SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) ISI Surakarta baik untuk penerimaan dari jalur SNMPTN, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), maupun jalur mandiri, tidak pernah melakukan komunikasi langsung kepada pendaftar. Hasil dan pengumuman hanya di-publish via web www.isi-ska.ac.id," tutur Esha.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/04/04/18552241/hoaks-surat-pembayaran-uang-kuliah-tunggal-di-isi-surakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke