Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Upaya Menyandingkan "Habibie Award" Jadi Sekelas "Nobel"

KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro berkeinginan menjadikan "Habibie Award" sebagai penghargaan bergengsi bagi para peneliti di Indonesia.

"Kalau di dunia ini setiap tahun komunitas tertentu dan orang secara umum menunggu siapa pemenang Nobel. Ada Nobel fisika, kimia, kedokteran, bidang saya ekonomi juga ada. Kami harapkan gema atau dampak seperti itu juga bisa dirasakan untuk Habibie Award," ungkap Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro pada acara penyerahan Habibie Award 2019 di Jakarta,Selasa (12/11/2019).

Saat ini Habibie Award diberikan bagi seseorang atau badan yang sangat aktif dan berjasa besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada lima bidang, yaitu ilmu dasar, ilmu kedokteran, ilmu rekayasa, ilmu sosial dan politik, serta ilmu kebudayaan.

"Ini cara terbaik untuk mendorong para peneliti, terutama yang berusia muda untuk tetap konsisten dalam bidang pekerjaannya. Membina peneliti itu tidak mudah. Paling berat adalah menjaga konsistensinya agar dia tetap di bidang penelitian," ungkap Menristek/Kepala BRIN.

Selama 20 tahun sejak tahun 1999 hingga 2019, Habibie Award telah diberikan oleh Habibie Center dan Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yayasan SDM Iptek).

Mulai tahun depan, Kemenristek/BRIN akan turut terlibat menyelenggarakan Habibie Award dan memberi hadiah serta insentif melalui penganugerahan yang diinisiasi oleh almarhum Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie tersebut.

Menristek Bambang berharap penerima dari lima bidang tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi peneliti lain di bidang serupa.

Berdasarkan rilis resmi Kemenristek, penerima Habibie Award 2019 terdiri atas:

1. Bidang Ilmu Dasar: Prof Dr Ivandini Tribidasari Anggraningrum (Guru Besar Kimia FMIPA UI)

2. Bidang Ilmu Kedokteran: Prof dr Adi Utarini, MSc, PhD (Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM)

3. Bidang Ilmu Rekayasa: Prof Dr Ir Tati Latifah Erawati Rajab (Guru Besar ITB) 

4. Bidang Ilmu Sosial dan Politik: Prof Dr Eko Prasojo, Mag.rer.publ. (Guru Besar FIA UI).

5. Bidang Ilmu Kebudayaan: Dr (HC) I Gusti Ngurah Putu Wijaya, SH (Penulis)

https://edukasi.kompas.com/read/2019/11/13/17484101/upaya-menyandingkan-habibie-award-jadi-sekelas-nobel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke