Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa UGM Olah Pandan Wangi dan Cengkih Jadi Penyembuh Luka

KOMPAS.com - Penanganan luka, seperti luka trauma, luka jahit, dan luka lecet, harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya komplikasi ringan sampai berat. Komplikasi umumnya dipicu oleh masuknya bakteri yang menyebabkan infeksi.

Itulah mengapa, penanganan harus segera dilakukan secara efektif untuk menghindari terjadinya infeksi berkelanjutan.

Salah satu anggota tim peneliti mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Aufa Lufhf Ambar Verisandri mengatakan, penanganan luka umumnya menggunakan plester.

Namun, ia menyebut plester komersial yang beredar saat ini sebagian besar tidak mengandung bahan aktif sehingga kurang efektif dalam penyembuhan luka.

Penggunaan plester sebagai penutup luka juga dapat mengganggu estetika kulit apabila digunakan dalam waktu yang cukup lama.

"Untuk mendapat obat penyembuh luka akut yang efektif dan dapat digunakan dengan nyaman kami berupaya membuat nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan bunga cengkih sebagai antiinflamasi, antiseptik, dan anestetik topikal terhadap penyembuhan luka akut kulit," paparnya seperti dirangkum dari laman UGM, Kamis (9/9/2021).

Ia bersama dengan tim mahasiswa Bondan Setyoko, Galih Patria, Ni Luh Wayan Putri Dewi Angelina dan Alma Rizki Fadila melakukan penelitian terhadap nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan bunga cengkih sebagai antiinflamasi, antiseptik, dan anestetik topikal terhadap penyembuhan luka akut kulit.

"Ukuran partikel nano yang kecil digunakan untuk meningkatkan absorpsi zat aktif sediaan pada sel target sehingga harapannya zat aktif tersebut akan lebih mudah terserap ke dalam tubuh khususnya bagian luka dan mempercepat aksi penyembuhannya,” urainya.

Lebih lanjut ia menjelaskan nanospray memiliki rata-rata pH sebesar 4,33. Nilai pH tersebut sudah sesuai dengan pH kulit dan tidak akan menimbulkan bahaya dalam pemakaiannya.

Selain itu, untuk uji kualitas lainnya seperti tingkat kekentalan dan bobot jenis, nanospray yang terbentuk telah teruji berkualitas baik.

Lalu, dari uji stabilitas sediaan menunjukkan bahwa sediaan nanospray tetap stabil bentuknya baik dalam suhu rendah maupun suhu tinggi.

Berikutnya, dari segi kualitas maupun kualitas, hasil dari uji pada sediaan ini menunjukkan bahwa nanospray kombinasi ini sudah memiliki kualitas yang baik, mudah digunakan, dan tidak gampang rusak.

Selanjutnya, dari uji kadar hambat minimum bakteri menunjukkan zona hambat yang ditimbulkan oleh nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan ekstrak bunga cengkih lebih besar dibandingkan obat merah luka secara signifikan.

Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa nanospray ekstrak daun Pandan Wangi dan bunga Cengkih memiliki efek antiseptik lebih baik dari obat merah luka.

Efek antiinflamasi dan anestesi dilakukan secara in silico molecular docking untuk melihat kekuatan ikatan antara bahan aktif dan reseptor manusia yang berkaitan dengan efek antiinflamasi dan anestesi.

Hasil molecular docking menunjukkan bahwa nanospray memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan bahan aktif obat merah pada reseptor manusia.

"Ini membuktikan bahwa nanospray kombinasi ini mempunyai efek antiinflamasi dan anestesi yang lebih baik daripada obat merah luka," imbuh Alma.

Alma menyampaikan penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat meningkatkan nilai guna daun pandan wangi dan bunga cengkih. Selain itu, juga menjadi alternatif obat herbal dalam penyembuhan luka.

"Penelitian masih berupa penelitian dasar dan harapannya bisa dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya pada manusia," jelasnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/09/164257871/mahasiswa-ugm-olah-pandan-wangi-dan-cengkih-jadi-penyembuh-luka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke