Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perpusnas Akan Berikan Penghargaan ke Pegiat Literasi

KOMPAS.com - Pemerintah lewat Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kepada masyarakat yang berhasil melakukan gerakan pembudayaan gemar membaca.

Penghargaan diberikan kepada perseorangan, kelompok atau lembaga yang telah berhasil memprakarsai, mendorong, dan melakukan kegiatan gerakan pembudayaan kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.

Sebanyak 8 kategori terbaik akan mendapatkan penghargaan tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustaloka dalam malam apresiasi Gemilang Perpusnas.

Kategori tersebut, seperti pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku (pustaka) terbaik, dan lifetime achievement.

Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanat konstitusi. Hal ini bukanlah tugas ringan.

Perpusnas, kata dia, terus melakukan inovasi dan kreativitas melalui keterlibatan stakeholders untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam pembudayaan kegemaran membaca masyarakat, mulai dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, masyarakat, penulis, penerbit, pegiat literasi, jurnalis dan media.

Dukungan dari stakeholders ini patut untuk diberikan apresiasi sebesar-besarnya.

"Nugra Jasa Dharma Pustaloka tidak sekadar piagam dan trofi, tetapi kesejahteraan masyarakat sebagai dampak nyata penguatan literasi adalah penghargaan dan piala yang sesungguhnya," ucap dia dalam keterangannya, Jumat (11/11/2022).

Dia mengaku, kehadiran perpustakaan sebagai jantung pendidikan selamanya akan menjadi strong point.

Jembatan emas masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Perpustakaan adalah media penerang terhadap perkembangan intelektual masyarakat.

Terlebih, perpustakaan yang timbul dari keinginan masyarakat akan menjadikan kegiatan di perpustakaan ramai dan bermanfaat.

Tahun ini, Perpusnas mengusung tagline "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional".

Kepala Perpusnas menekankan pada masa kini, paradigma perpustakaan berubah yakni fokus pada transfer of knowledge dengan prinsip perpustakaan menjangkau masyarakat.

Dalam pengembangan dan pembinaan kegemaran membaca, perpustakaan menjalankan program terkait pengembangan budaya literasi, salah satunya inovasi layanan Perpusnas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam mendidik pelaku kewirausahaan bagi masyarakat termarjinalkan.

Saat ini, Perpusnas sedang menyusun konten terapan potensi lokal seluruh kabupaten/kota di Indonesia sebagai referensi dan tutorial bagi masyarakat.

Rencananya, konten potensi lokal akan disajikan secara digital sehingga mudah diakses masyarakat dan diluncurkan pada awal Januari 2023.

Secara umum, literasi bermakna bentuk kedalaman pengetahuan seseorang pada ilmu pengetahuan tertentu yang diperoleh dari kegiatan membaca yang kemudian ditransformasikan dalam kegiatan produktif yang memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan kesejahteraan.

Kepala Perpusnas menjelaskan telah merumuskan lima tingkatan literasi. Pada tingkatan pertama, literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, berhitung, dan pembentukan karakter.

Tingkatan kedua, literasi adalah kemampuan mengakses bahan bacaan terjangkau yang akurat, terkini, terlengkap, dan terpercaya.

Pada tingkatan ketiga, literasi adalah kemampuan memahami yang tersirat dan tersurat.

Pada tingkatan keempat, literasi adalah kemampuan melakukan inovasi dan kreativitas sebagai antisipasi terhadap perkembangan teknologi informasi.

"Pada tingkatan kelima atau terakhir, literasi menyoal kemampuan memproduksi barang/jasa yang dapat digunakan dalam kompetisi global. Jadi pada tingkatan terakhir, bangsa yang berliterasi bukan hanya menjadi konsumen, tapi produsen," tutur dia.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/11/11/143422171/perpusnas-akan-berikan-penghargaan-ke-pegiat-literasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke