SURABAYA, SELASA-Kontribusi penelitian dosen di Indonesia amat rendah. Dari 180.000 dosen, hanya 2.000 orang mampu meneliti secara layak.
Demikian disampaikan penilai penelitian hibah bersaing Ditjen Dikti Mien A Rifai di Surabaya, Selasa (22/1). “Indonesia punya 50.000 dosen PTN dan 130.000 dosen PTS,” ujarnya.
Tetapi, dari hasil penilaian proposal penelitian ke Ditjen Dikti, hanya 2.000 orang mampu meneliti dengan layak. Sisanya amat rendah kemampuan risetnya. “Tidak heran kalau publikasi ilmiah dosen-dosen Indonesia amat kurang,” ujarnya.
Para dosen tidak seharusnya menjadikan keterbatasan dana sebagai alasan. Pasalnya, dana itu sebenarnya ada jika mereka mampu meneliti dengan layak. “Dari Ditjen Dikti saja ada dana Rp 240 miliar pada 2007. Belum lagi anggaran riset di departemen dan badan pemerintahan lain. Jadi kurang tepat kalau disebut dana kurang,” tuturnya. (RAZ)