Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP Migas Negosiasi LNG Senoro Dipercepat

Kompas.com - 25/01/2008, 17:26 WIB

JAKARTA,JUMAT - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) meminta konsorsium PT Pertamina (Persero)-PT Medco EP Indonesia dan konsorsium Mitsubishi mempercepat penyelesaian negosiasi harga gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Senoro.

Deputi Finansial dan Pemasaran BP Migas Eddy Purwanto di Jakarta, Jumat (25/1) mengatakan, pihaknya memberi batas waktu kepada kedua belah pihak melakukan negosiasi hanya sampai akhir Februari 2008. "Kalau tidak selesai juga, maka proyek bisa kembali ke pola lama yakni upstream atau tender," katanya.
    
Menurut dia, negosiasi proyek pengembangan gas Senoro yang berlangsung sejak dua tahun lalu tersebut sudah terlalu lama. "Semakin lama proyeknya tidak selesai, maka semakin lama pula negara dirugikan, karena tidak mendapat tambahan penerimaan," tambahnya.

Namun, Eddy mengakui, kalau memakai pola upstream maka Pertamina dan Medco akan terkendala dana buat membangun kilang. Biaya pembangunan kilang diperkirakan mencapai 0,7-1 miliar dollar AS. Dengan pola upstream, maka Pertamina dan Medco yang menjual LNG, sehingga harus membangun kilang LNG sendiri. Sedang, pola downstream maka Pertamina dan Medco hanya menjual gasnya dan kilang LNG dibangun pihak lain. Selama ini, Indonesia memakai pola upstream seperti dilakukan dalam pengembangan LNG Bontang, Arun, dan Tangguh.
    
Proyek Kilang LNG Senoro yang berada di Propinsi Sulawesi Tengah direncanakan berproduksi dua juta ton per tahun mulai tahun 2009. Gas berasal dari Blok Matindok yang dioperasikan Pertamina dan Donggi yang dikelola Pertamina-Medco. Blok Donggi memiliki cadangan hingga 1,8 triliun kaki kubik (TCF) dan Matindok 0,5 TCF. Harga gas kedua blok disepakati 3,85 dolar per MMBTU. Namun, harga itu merupakan batas bawah yang akan mengikuti naik atau turunnya harga minyak mentah. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com