Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Siswa Saksikan Pentas Wayang Berbahasa Inggris

Kompas.com - 02/03/2008, 00:05 WIB

PURWOKERTO, SABTU -- Pergelaran wayang kulit berbahasa Inggris? Itulah pertunjukan kesenian tradisional yang disaksikan ratusan pelajar SMA Negeri 2 Purwokerto, Jawa Tengah, pada Sabtu (1/3) ini.

Mengusung lakon The Missing Princess (Putri yang Hilang),  yang diambil dari Kisah Ramayana,  pergelaran wayang berbahasa Inggeris itu disajikan oleh dalang Ki Sigit Aji Sabdo Carito. Lakon mengisahkan Dewi Sinta (istri Prabu Rama) yang diculik oleh Rahwana dan akhirnya bisa dibebaskan oleh Sang Rama berkat bantuan Hanoman, ksatria bertubuh kera.
    
Selama pementasan, sang dalang sesekali memberikan celotehan maupun banyolan dalam bahasa Inggris maupun Jawa sehingga menimbulkan gelak tawa penonton.
    
Ditemui seusai pementasan, Ki Sigit mengatakan, pagelaran tersebut sebagai suatu terobosan dalam upaya lebih mengenalkan budaya Jawa khususnya wayang kulit.  "Ini merupakan pementasan wayang berbahasa Inggris saya yang ketujuh belas kalinya," kata putra kelima dalang kondang Purwokerto, Ki Sugito Purbo Carito.
    
Dia mengaku, pertama kali menggelar wayang kulit berbahasa Inggris ketika masih menjadi dosen pedalangan dan karawitan di University of Michigan di Amerika.  Selama di negeri Paman Sam itu, dia sempat menggelar enam kali pertunjukan, di sekolah menengah maupun atas.
    
"Ternyata masyarakat di sana sangat antusias untuk menikmati pagelaran wayang tersebut," kata kakak dari penyanyi Mayangsari ini.
    
Disinggung soal kesulitan dalam menerjemahkan bahasa pewayangan ke dalam bahasa Inggris, dia mengatakan, memang sering ada istilah yang sulit dimasukkan ke dalam bahasa internasional itu. Namun dia mengaku optimistis bahwa  wayang kulit akan mendunia.

Pergelaran wayang kulit berbahasa Inggris memang bukan hal baru. Selain di AS sebagaimana disebutkan Ki Sigit, di Eropa wayang kulit juga sudah sering tampil dalam versi Inggris. Namun pertunjukan biasanya hanya berlangsung sekitar dua jam. Di Indonesia Stasiun TVRI juga sudah pernah menampilkan wayang dalam bahasa Inggris.

Sejak September 2007 lalu, Ballroom Royal Festival Hall, Southbank, London, yang berada di pinggir sungai Thames, untuk kali pertama di Kerajaan Inggris menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Sebanyak 500 penonton dari berbagai wailayah di Inggris,  Austria, Jerman, Perancis dan Belanda menyaksikan pertunjukan itu.

Mengangkat lakon The Building of The Kingdom of Amarta, dari cuplikan Mahabarata,  Ki Purbo Asmoro dari Indonesia, yang diringi Kelompok Gamelan Southbanks yang anggotanya warga Inggris, vokal pesinden Indonesia Suksesih dan pesinden Oxford Esther Jene Wild berhasil memukau ratusan penonton yang duduk lesehan.  Bahkan penonton tidak beranjak hingga pukul 07.00 Minggu.

Saat pertunjukan berlangsung, pementasan The Building of The Kingdom of Amarta itu diterjemahkan langsung oleh seniwati asal Amerika Kitsie Emerson,  yang menetap di Jakarta. Penerjemahan langsung itu untuk memudahkan penonton mengerti jalan cerita saat menyaksikan wayang kulit.

Namun permainan Ki Purbo yang dipancarkan melalui dua layar televisi merupakan pergelaran spontan tanpa naskah. "Kitsie merupakan satu-satunya wanita di dunia yang bisa menerjemahkan secara langsung bahasa dalang dari bahasa Jawa Kuno ke bahasa Inggris," ujar Ki Purbo Asmoro.

Ketika pertunjukan berakhir pada Minggu pagi, para penonton memberikan aplaus panjang. "Akhirnya cita-cita saya untuk menampilkan pertunjukan wayang semalam suntuk di Royal Festival Hall ini kesampaian," ujar Alec Roch, orang Inggris yang disebut-sebut sebagai orang pertama yang membawa gamelan ke Kerajaan Inggris.

Diyan Leake dari Gamelan Oxford Society mengatakan pagelaran wayang semalam suntuk ini merupakan kali pertama dan sangat menarik. Diyan yang menetap di UK selama 27 tahun dan aktif di Gamelan Oxford Society selama 10 tahun mengakui perkembangan musik gamelan di Inggris cukup pesat.

"Biasanya ada pertunjukan wayang,  cuma paling lama dua atau empat jam," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau