Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 SMA Dirintis Menjadi Sekolah Internasional

Kompas.com - 17/04/2008, 22:05 WIB

JAKARTA, KAMIS  - Sebanyak 200 sekolah menengah atas (SMA) dirintis menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Penyelenggaraan rintisan SMA bertaraf internasional ini bertujuan mendongkrak mutu pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing secara internasional.

Pemerintah menargetkan sebanyak lebih dari 500 sekolah bertaraf internasional akan tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini dikatakan Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo dalam acara Workshop Pengembangan Rintisan SMA Bertaraf Internasional di Jakarta, Kamis (17/4).

Bambang mengatakan, selain untuk meningkatkan mutu pendidikan, program ini juga untuk menghasilkan mutu lulusan yang diakui dan setara dengan tamatan sekolah pada negara-negara Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) atau negara maju lainnya. "Secara struktural dan kultural SMA harus berubah total. Tidak bisa kita melestarikan yang mapan," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. "Setiap kabupaten atau kota harus memiliki minimal satu SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, serta SMK yang bertaraf internasional, " katanya.
 
Program rintisan SBI telah dimulai sejak tahun 2006 di sebanyak 100 sekolah dan tahun 2007 sebanyak 100 sekolah. Adapun indikator kinerja kunci  rintisan SMA bertaraf internasional antara lain adalah sekolah terakreditasi A secara nasional, menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan sistem kredit semester (SKS), sistem akademik berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari mata pelajaran yang sama pada sekolah unggul negara OECD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com