Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namru-2 Diminta Hentikan Kegiatan

Kompas.com - 25/04/2008, 22:42 WIB

JAKARTA, JUMAT- Lembaga riset Naval Medical Research Unit/NAMRU-2 yang berada di bawah Angkatan Laut Amerika Serikat diminta untuk menghentikan kegiatannya karena kontrak kerjasama sudah berakhir 31 Desember 2005. Sementara ini, NAMRU-2 menyelesaikan penelitian yang tersisa.

Selama ini rumah sakit-rumah sakit di Indonesia itu mengirimkan sampel virusnya ke NAMRU-2. Sekarang mereka tidak bisa sembarangan ambil sampel-sampel di rumah sakit. MOU yang baru sudah dikirimkan oleh pemerintah Indonesia ke Amerika Serikat tapi belum ditandatangani mereka. Berarti ada poin-poin yang memberatkan mereka," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Umat Islam Indonesia di Jakarta, Jumat (25/4).

Menkes Siti Fadilah pun menuntut adanya Material Transfer Agreement (MTA) dalam bekerjasama dengan Amerika Serikat. Supaya bangsa Indonesia sebagai pemilik virus juga mendapatkan manfaat. "Seperti flu burung itu, virusnya saya kirimkan ke laboratorium WHO di Hongkong, eh tahu-tahu dijadikan biang vaksin oleh Amerika Serikat dan biang vaksin itu jadi milik Amerika. Lah kok enak? Kita dapat apa? Ini ketidakadilan yang bisa menuju pada kehancuran," kata Menkes.

Karena itu Menkes menuntut harus ada MTA dalam kerjasama dengan Amerika Serikat ke depan dalam bidang kesehatan.

"Setelah kedatangan Menteri Kesehatan Amerika Serikat Leavitt ke Indonesia, saya merasa dicemooh oleh surat kabar asing, seolah-olah saya minta uang. Saya jadi bingung: kita kan pemberi virus, jadi kalau sudah jadi vaksin harusnya ada benefit sharing. Demikian juga jika Thailand, Vietnam atau China juga memiliki virus. Harus ada benefit sharing jika telah jadi vaksin, tegas Menkes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com