Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasyim Minta Markus Bantu Khofifah-Mudjiono

Kompas.com - 06/06/2008, 20:31 WIB

SURABAYA, JUMAT - Presiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus, tak bersedia memobilisasi buruhnya yang 60 persen perempuan untuk mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono dalam Pilgub Jatim 2008.

Juragan besar dari Indonesia Timur berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur ini pilih bersikap netral dan menyerahkan pilihan sepenuhnya kepada buruh. Pertimbangannya, dia bukan politisi sehingga tidak berani mendukung salah satu pasangan calon gubernur. "Khawatir salah memilih pemimpin," ujar Alim di sela mengantarkan pasangan Khofifah-Mudjiono ke ruang produksi di pabrik Maspion I, Sidoarjo, Kamis (5/6).

Khofifah, Menteri Pemberdayaan Perempuan zaman Presiden Abdurrahman Wahid itu mencalonkan Gubernur Jatim bersama Mudjiono, purnawirawan TNI AD dari Kodam V/Brawijaya.

Khofifah masih berstatus anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR tapi tidak ada dari dua kubu di PKB yang berani memecatnya meski dia mencalonkan diri lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sejumlah partai gurem. Sedangkan PKB justru mencalonkan dua pasangan lain, sesuai perpecahan di tingkat pusat. DPP PKB kubu Wahid mencalonkan Achmady-Suhartono dan DPP PKB kubu Muhaimin Iskandar mencalonkan Samiatun-Arif Darmawan.

Menurut Alim Markus, mendukung salah satu calon gubernur merupakan sikap diskriminatif terhadap pasangan calon lain. Namun, Alim berharap, pers bisa membantu memunculkan profil dan program para calon. Ini untuk membantu buruh menentukan pilihannya dengan tepat.

"Pers harus membantu menentukan pilihan yang cerdas," tambah juragan yang pasca Reformasi 1998 sering tampil di iklan televisi dengan ucapan cedal "Cintailah Produk-produk Indonesia."

Alim mengaku pernah diberitahu calon lain bahwa Khofifah bisa menjadi kuda hitam dalam Pilgub Jatim karena dia satu-satunya calon yang perempuan. Namun, Alim tetap tak ingin berpihak kepada salah satu calon.

Sementara, Khofifah tetap optimistis mendapat dukungan dari buruh perempuan Maspion, meski terang-terangan ditolak Alim Markus. Khofifah sempat foto bareng para buruh di luar pabrik. Bahkan, tim pemenangan Khofifah juga menyebarkan pin kepada para buruh.

Sebelumnya, Alim sempat bercerita soal penolakannnya untuk mendukung salah satu calon, meski atas permintaan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi yang di muka publik mencitrakan dirinya netral.

Alim menceritakan, Hasyim pernah menelepon dirinya supaya mendukung Khofifah. "Pak Hasyim juga bilang sama saya bahwa, Pak Alim, tolong Bu Khofifah ini orangnya NU," kata Alim menirukan Hasyim. Alim pun bilang, "Pak Hasyim, kan sudah ada Pak Ali Maschan. Kan ibu Khofifah belakangan muncul."

Hasyim pun mengatakan, "Lho, Pak Ali itu lain, Pak Ali itu wagub, sedangkan Bu Khofifah itu cagub." Alim Markus bisa memahami, Hasyim Muzadi ingin Pilgub Jatim juga dimenangkan orang NU sebagaimana Pilgub DKI Jakarta. Yakni ketika Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang merangkap Ketua PWNU DKI Jakarta memenangkan pemilihan. "Maunya beliau begitu. Maunya Pak Hasyim Muzadi, lho," selorohnya.

Hasyim Muzadi belum bisa dikonfirmasi soal ini karena menurut orang dekatnya, dia sedang di Arab Saudi. (Surya/Iksan Fauzi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com