Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah, Perempuan Lembut Setangguh Lelaki

Kompas.com - 04/07/2008, 15:07 WIB

Laporan Wartawan Kompas Nina Susilo

KHOFIFAH Indar Parawansa adalah satu-satunya perempuan calon gubernur Jatim. Nomor urutnya juga nomor 1. Dia didampingi Brigjen TNI (Purn) Mudjiono. Kendati lahir dan besar di Surabaya, Khofifah yang meraih sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga pada 1991 ini malah banyak berkiprah di Jakarta.

Pada 1999-2001, Khofifah menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan/Kepala BKKBN pada kabinet KH Abdurrahman Wahid. Dia juga menjadi anggota DPR sejak tahun 1992.

Suatu hari pada awal Mei lalu, Kompas bersamanya seharian, mengikuti perjalanan calon yang diusung 12 partai politik dalam Koalisi Jatim Bangkit ini. Sebagai perempuan, dia terlihat lembut saat menyapa banyak orang. Tetapi tenaganya bak lelaki, tanpa henti sejak subuh hingga dini hari.

Setelah shalat subuh, aktivitas pagi Khofifah dimulai sekitar jam 06.00. Sepagi itu dia melakukan olahraga. Tangan diayunkan, pinggang diputar ke kanan dan ke kiri. Semua dilakukan masih dengan menggunakan daster batik yang longgar dan menutup tubuh sampai tumit. Penat setelah perjalanan sosialisasi yang sangat padat sehari sebelumnya mulai menghilang.

Pada Senin pagi itu, Khofifah bersama para asistennya merencanakaan perjalanan sosialisasi sebagai calon gubernur Jawa Timur di Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Pembicaraan telepon untuk memastikan kunjungan Khofifah dilakukan baik oleh Khofifah maupun oleh sekretarisnya, Zulfa Nahdiana.

Sebelum memasukkan makanan ke perutnya, Khofifah meminum air kelapa muda yang disiapkan dalam mangkuk. Air kelapa diharapkan membantu mengembalikan kekuatan Khofifah yang mulai turun setelah melakukan perjalanan tanpa henti dari satu pondok pesantren (ponpes) ke ponpes lainnya di Madura. 

Hotel bintang sembilan

Sekitar jam 07.00, tuan rumah telah menyiapkan makanan untuk sarapan. Malam itu, Khofifah dan rombongan menginap di rumah salah seorang kiai di Sampang. Sambil bercanda, perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei, 43 tahun lalu ini mengatakan, "Kami selalu menginap di pondok, jadi kami menyebutnya hotel bintang sembilan."

Khofifah dan rombongan yang sudah bersiap pun menyantap nasi dengan lauk tempe goreng, ayam, dan sambal tomat khas Madura. Makan pakai tangan, siapa takut. Khofifah pun menyantap makanan yang disediakan sambil mengobrol santai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com