Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butterfly ITB Bersaing dengan 60 Negara

Kompas.com - 04/07/2008, 18:34 WIB

Laporan Wartawan Kompas, Wisnu Nugroho A
Langsung dari Paris, Prancis

PARIS, JUMAT - Tim Antarmuka dari Institut Teknologi Bandung (ITB) harus bersaing dengan tim dari 60 negara untuk memenangkan Imagine Cup 2008, lomba software internasional yang digelar Microsoft. Jumlah tim yang harus disisihkan lebih banyak karena saat menjadi pemenang di Indonesia, tim Antarmuka hanya menyisihkan 28 tim.

Kategori lomba yang diikuti tim Antarmuka memang paling diminati yakni software design. Kategori desain piranti lunak adalah kategori yang paling banyak kompetitornya dan selalu dibanjiri peserta dari seluruh negara dalam enam kali Imagine Cup digelar Micosoft Corp sejak 2002. Secara keseluruhan untuk sembilan kategori yang dilombakan dalam Imagine Cup 2008 dan terdapat 122 tim yang bertanding dari 61 negara.

Saat ini, Tim Antarmuka Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah bersiap mempresentasikan sistem desain piranti lunak yang diberi nama Butterfly dalam ajang final internasional Imagine Cup 2008 di Paris, Perancis. Tim Antarmuka terdiri dari tiga mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB dan seorang mahasiswa fakultas senirupa dan desain ITB. Mereka adalah Arief Widiyasa, Ella Mardanella, Dimas Yusuf Danurwenda, dan Erga Ghaniya. Keempatnya adalah mahasiswa semester enam atau masuk ITB tahun ajaran 2005/2006. Mereka berkompetisi didampingi dosen STEI ITB Dwi Hendratmo Widyantoro sebagai mentor tim.

Menurut Arief, Butterfly adalah sistem terintegrasi yang berfungsi menerima, mendokumentasikan, dan menampilkan laporan mengenai masalah lingkungan. Butterfly dapat menerima laporan dari masyarakat melalui sms, telepon, website, maupun aplikasi mobile yang diinstal di PDA.

"Setelah laporan diterima, Butterfly akan menentukan kategori dan prioritas masalah melalui analisis kata kunci yang terdapat pada laporan. Dengan demikian, sebuah laporan akan memiliki nilai prioritas dan kategori jenis laporan, yang menentukan ke mana laporan tersebut akan sampaikan," tulis Arief dalam blognya. Setelah laporan diterima, laporan akan disampaikan ke pihak yang berwenang untuk menangani masalah yang dilaporkan.

Pihak penerima laporan harus memutuskan penanganan terhadap laporan tersebut, apakah segera diproses, ditunda, atau diabaikan. Apapun penanganan yang dilakukan, pihak penerima harus memberikan alasan pilihannya. Laporan yang telah diproses akan ditampilkan di internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui masalah lingkungan yang terjadi beserta penanganan yang telah dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab.

Dwi yang menjadi mentor Tim Antarmuka mengemukakan, sistem butterfly yang diciptakan dapat diterapkan untuk menjawab persoalan apa pun yang muncul di masyarakat. Namun, sesuai tema Imagine Cup 2008, fokus persoalan yang akan dijawab adalah persoalan lingkungan hidup.

"Masalah penanganan kerusakan lingkungan hidup menjadi tantangan juga di Indonesia seperti masih maraknya banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, kemarau, dan sebagainya," ujar Dwi. Imagine Cup 2008 akan berakhir 8 Juli 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com