Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Orang Indonesia Tidak Selalu Dicap Bodoh

Kompas.com - 17/07/2008, 14:10 WIB

JAKARTA, KAMIS - Setelah mengikuti 12th Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest 2008 yang diadakan di Hongkong, 12-16 Juli kemarin, Christa Lorenzia Soesanto, salah satu pemenang first class honour mengaku akan terus menekuni bidang studi matematika.

"Christa berharap dapat mengharumkan nama bangsa dan negara, supaya orang-orang Indonesia tidak selalu dicap bodoh," ujar Christa di sela-sela jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/7).

Menurut penilaian Christa, seringkali bangsa Indonesia dicap rendah oleh bangsa lain bahkan oleh bangsa sendiri. Hal ini tentu saja mengganggu pikirannya sebagai warga negara Indonesia yang mampu menunjukkan prestasinya. Ke depannya, Christa bercita-cita menjadi dokter yang cerdas.

Dalam kategori perorangan, Christa membuktikan bahwa dirinya mampu menempati first class honour karena mampu menyelesaikan 15 soal yang diajukan tanpa kesalahan sedikitpun, alias benar semua. Hal ini tentu saja membuat dirinya sangat bergembira. "Ternyata soal-soal di sana cukup mudah, bahkan lebih mudah daripada latihan soal yang diberikan oleh para pelatih," ujar Christa yang baru saja menginjakkan kakinya di bangku SMP di SMPK Tirta Martha BPK Penabur Jakarta.

Rekan Christa yang lain, Stefano Cheisa Suryanto juga menempati first class honour dalam ajang kompetisi matematika bergengsi ini. Stefano yang agak pendiam ini juga mengaku gembira karena dapat meraih penghargaan yang setara dengan medali emas di tingkat internasional.

Menurut Stefano, mengerjakan soal-soal matematika seperti tantangan, termasuk dalam kontes itu. "Seru aja ngerjainnya," ujar Stefano yang saat ini duduk di kelas VI SD St. Theresia Jakarta ini secara singkat.

Christa dan Stefano bersama keenam rekannya dapat mewakili Indonesia dalam kontes matematika untuk siswa primary school yang diikuti oleh 25 negara sedunia. Lima di antaranya mampu menempati first class honour sedangkan tiga orang lagi menempati second class honour dan third class honour.

Mereka-mereka ini diberangkatkan karena menang dalam karena menang dalam 4th International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) for Primary School yang diselenggarakan tahun lalu di Jakarta. (LIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com