Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamus Dialek Semarang Kreativitas Terbaik

Kompas.com - 07/08/2008, 14:33 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Guru SMA Semesta Semarang, Dini Lestari, berhasil menjadi satu- satunya pemenang Citi Success Fund 2007 dari Kota Semarang atas hasil kreativitas terbaik pembuatan kamus dialek Semarang.

"Kamus ini berisi sekitar 8.000 kata-kata yang biasa dipergunakan masyarakat Semarang sehari-hari," ujar Dini seusai menerima hadiah pemenang Citi Success Fund 2007 di Hotel Santika Premiere, Semarang, Rabu (6/8).

Kamus dialek Semarang itu merupakan kamus bahasa Jawa khas Semarang yang pertama di Indonesia. Pembuatan kamus ini berawal dari keprihatinan Dini menyikapi rendahnya minat generasi muda pada bahasa Jawa. "Jika siswa saya ditanya pelajaran yang tersulit, mereka langsung menjawab bahasa Jawa," ucap guru Bahasa Indonesia ini menirukan.

Dini merupakan salah satu dari 10 pemenang secara nasional yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek (2), Bandung (2), Surabaya (2), Medan (2), Semarang (1), dan Bali (1). "Sepuluh pemenang ini menyisihkan 94 guru lainnya," ujar Direktur Program Pendidikan Yayasan Hope Indonesia Semangat Sembiring.

Program Citi Success Fund merupakan program kemasyarakatan dari Citi Foundation bekerja sama dengan Yayasan Hope Indonesia untuk mendanai proyek guru yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Program yang berlangsung sejak 2003 ini telah menampung 3.310 proposal dan berhasil mendanai 484 guru.

Penanggung Jawab Yayasan Hope Semarang Tobing Gunawan mengatakan, program ini bertujuan memotivasi guru untuk berkreasi mengembangkan ide-ide yang berguna bagi kegiatan belajar mengajar. Diharapkan, muncul cara penyampaian materi yang efektif.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Jawa tengah Nur Hadi Amiyanto mengakui, program CSF ini sangat membantu pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan di tingkat SMA. "Dengan memicu cara mengajar guru yang inovatif dan inspiratif dapat memiliki dampak berganda pada siswa," ucapnya.

Program yang didanai dalam CSF sebesar lebih kurang Rp 5 juta. Salah satu tim penilai, Tonny Widiastono, mengingatkan, dalam membuat proposal, guru juga harus mempertimbangkan biaya yang diajukan agar dapat lolos seleksi. "Selain itu, yang terpenting adalah relevansi kreativitas tersebut terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Esensi program ini kan untuk membuat pelajaran jadi menyenangkan," ucapnya. (ILO)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com