Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK Jalan Menuju Entrepreneurship

Kompas.com - 20/08/2008, 15:27 WIB

JAKARTA, RABU — Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terkait peningkatan keterampilan untuk mendorong entrepreneurship masih memerlukan kerja keras. "Masih harus kerja keras, tapi komitmennya sudah ada untuk membuat balance antara SMA dan SMK," kata ekonom Lembaga Demografi UI Sri Murtiningsih di Jakarta, Rabu (20/8).

Saat ini, sebut Murtiningsih, porsi antara SMK dan SMA belum seimbang, tapi tahun 2010 mendatang diperkirakan akan seimbang, dan tahun 2015 SMK akan menjadi 70 persen dan SMA 30 persen.

SMK, sebut Murtiningsih, memiliki potensi untuk mempersiapkan angkatan tenaga kerja menjadi entrepreneurship, pasalnya untuk penyerapan tenaga kerja dibutuhkan keterampilan yang memadai. Sedangkan pengetahuan yang didapat di bangku sekolah hanya sebagai pelengkap.

Menurutnya, entrepreneurship tidak bisa dikembangkan di sekolah formal, tapi harus dimulai dari keluarga. Ia mencontohkan, anak kelas IV SD seharusnya sudah diajarkan mempunyai komitmen dan kerja keras. "Nanti kalau besar bisa menjadi entrepreneurship," kata Murtinigsih.

Sayangnya, lanjut dia, hingga kini mindset orangtua lebih senang jika anaknya bekerja menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta daripada menjadi entrepreneurship. "Itu peran iklan TV untuk mengubah mind set orangtua untuk lebih membuka lapangan kerja sendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau