YOGYAKARTA, SENIN- Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul saat ini tengah menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang kepala sekolah kepada para siswa lelakinya. Oknum kepala sekolah berinisial S itu sendiri adalah seorang lelaki.
"Kami telah membentuk tim investigasi yang terdiri atas staf bagian Pendidikan Menengah Umum Dinas Pendidikan (Disdik) dan Koordinator Pengatur Kepegawaian dari Bawasda," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul, Sudarman, Senin (1/9).
Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap para siswa lelaki itu terjadi di sebuah SMA negeri di pinggiran Kota Yogyakarta itu mencuat pada Kamis pekan lalu, ketika puluhan murid sekolah tersebut berunjuk rasa di halaman sekolah. Mereka menuntut pencopotan kepala sekolahnya yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap murid laki-laki.
Menurut Sudarman, hasil penyelidikan oleh tim gabungan itu akan diketahui hari Selasa (2/9) besok, dan segera ditindaklanjuti sesuai rekomendasi. Sudarman menyatakan telah bertmu dengan S, maupun para siswa yang disebut-sebut mengalami pelecehan seksual. Dari penjelasan S, ia hanya memanggil para murid yang menggunakan celana tidak sesuai aturan atau melanggar norma.
"S juga tidak memegang-megang alat kelamin murid laki-lakinya. Hanya memeriksa celana dan sedikit memukul dengan pelan paha muridnya, sebagai bentuk teguran saja," kata Sudarman.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Gendut Sudarto mengatakan, sebaiknya kepala sekolah tersebut dinonaktifkan dulu untuk sementara hingga ada hasil keputusan dari tim investigasi. "Ini penting untuk menjaga kestabilan kondisi sekolah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.