Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Ada Inovasi dalam Pesantren

Kompas.com - 15/09/2008, 21:22 WIB

JAKARTA, SENIN- Pesantren kilat bukan hanya sekadar memberi pengetahuan agama secara instan dan padat, tetapi juga harus menanamkan kepercayaan diri kepada santri. Selain itu, para santri harus diberikan keterampilan, agar dapat hidup mandiri ketika kembali ke masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan sekretaris Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Ellvriana Diyanti, saat acara pesantren kilat yang diikuti 350 anak kurang mampu se-Jabodetabek di Ceger, Jakarta, Senin (15/9). "Tidak sekadar ilmu agama, tetapi juga harus membuat mereka yakin dengan keberadaannya, sehingga bisa diterima masyarakat," tambah Ellvriana.

Ellvriana menambahkan, kebanyakan anak-anak kurang mampu ini menganggap makan lebih penting daripada beribadah. "Ketika masuk mushola misalnya, anak-anak lebih sering diusir karena dikira akan mencuri. Tempat lain yang biasa dituju adalah toilet umum, dimana untuk sekadar berwudhu mereka harus merelakan Rp1.000 untuk membayar sewa. Akhirnya mereka lebih memilih untuk makan daripada mengeluarkan Rp5.000 hanya untuk berwudhu sebanyak lima kali dalam satu hari," ungkapnya.

Fenomena diatas menjadi salah satu alasan mengapa pesantren kilat diadakan, anak-anak harus disadarkan akan pentingnya beribadah. "Sebagian dari mereka adalah pengamen, namun mereka harus tetap ingat akan kewajibannya," tambah Ellvriana.

Pesantren kilat yang berlangsung selama satu minggu, sejak senin (15/9) ini, terdiri dari berbagai acara seperti olah raga, berdiskusi, keterampilan hingga acara outbond. Namun, pendidikan agama tetap menjadi acara pokok dalam pesantren kilat ini.

Harapannya masyarakat dapat menerima anak-anak ini, karena mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita. "Mereka seharusnya bukan menjadi tidak berguna dalam masyarakat, namun karena keberadaan mereka seharusnya kita beterima kasih. Masyarakat lebih didekatkan kepada Sang Pencipta untuk saling berbagi," tambah Ellvriana.(C12-08)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com