Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Charles Cemas Kecepatan Perusakan Hutan

Kompas.com - 03/11/2008, 11:47 WIB

JAKARTA, SENIN - Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran Charles mengemukakan, di tengah sejumlah proyek membanggakan di seluruh dunia, keprihatinan akan kerusakan lingkungan yang mempercepat perubahan iklim tetap tinggi.

Di seluruh dunia, kehancuran hutan tropis mencapai 12 juta hektar setiap tahun. "Meskipun sejumlah proyek sangat membanggakan, masalahnya adalah kita menghancurkan hutan-hutan tropis di seluruh dunia dengan kecepatan lebih dari 12 juta hektar setiap tahun. Perusakan ini memicu lebih banyak emisi gas rumah kaca dibandingkan sektor transportasi di seluruh dunia," ujar Charles saat menyampaikan pidato kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/11).

Charles memberi selamat kepada Indonesia dan Presiden Yudhoyono atas apa yang telah dicapai dalam United Nations Framework Convention on Climate Chang (UNFCCC) di Bali, 2007 untuk upaya mencegah perubahan iklim.

Presiden dinilai membantu memberi keyakinan bahwa konferensi tidak saja berhasil merintis jalan ke Copenhagen tahun 2009 serta pasca-Kyoto Protocol, tetapi juga memberikan untuk pertama kalinya prioritas yang tepat terhadap hutan-hutan tropis melalui berbagai negosiasi mengenai iklim.

Charles mengaku sangat gembira melihat contoh-contoh yang tengah dilakukan untuk menyelamatkan hutan tropis seperti Hutan Tropis Harapan yang dikunjunginya di Jambi."Hutan ini merupakan hutan produksi pertama yang dikelola untuk pemulihan ekosistem dan merupakan salah satu proyek penghijauan hutan tropis terbesar di dunia," ujarnya.

Hanya dalam 18 bulan, prakarsa Hutan Harapan telah mencapai hasil luar biasa, menekan pembalakan, memulihkan kembali hutan yang rusak, dan menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat melalui pelestarian hutan. "Melalui kerjasama internasional, solusi inovatif bisa ditemukan," ujarnya.

Presiden sebagai tuan rumah mendengarkan pidato Charles didampingi Wapres Jusuf Kalla dan seluruh anggota kabinet Indonesia Bersatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com