Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Menang, Reaksi Bursa Beragam

Kompas.com - 06/11/2008, 06:26 WIB

LONDON, RABU - Pasar saham Eropa sedikit melemah pada perdagangan Rabu (5/11) karena para investor memanfaatkan peristiwa kemenangan Barack Obama pada Pemilihan Presiden AS untuk sekaligus merealisasikan keuntungan. Adapun bursa di Asia sebagian besar ditutup menguat.

Indeks FTSE 100 London turun 2,6 persen, DAX Frankfurt turun 2,1 persen, dan CAC 40 Paris turun 2,7 persen.

Sebelumnya, selama enam hari berturut-turut indeks utama Eropa menguat mengantisipasi kemenangan Obama. Pada perdagangan saham yang bertepatan dengan hari pemungutan suara 4 November, indeks Dow Jones menguat hingga mencapai kenaikan tertinggi pada hari pemilihan sejak pemilu tahun 1984. Indeks Dow Jones naik 305,45 poin atau 3,3 persen.

Harapkan Obama

Beberapa investor di Eropa telah menjual sahamnya yang naik sebelum hari pemilu. Para investor juga mengetahui bahwa Obama akan bekerja untuk memperbaiki perekonomian AS.

”Pada jangka pendek, dia tidak dapat berbuat apa pun untuk memperbaiki perekonomian yang terlihat sangat buruk,” ujar Neil Mackinnon, Kepala Ekonom pada ECU Group.

Data perekonomian baru dari AS menunjukkan bahwa order pada pabrik-pabrik turun 2,5 persen pada September dibandingkan Agustus. Angka ini jauh lebih buruk dibandingkan dengan perkiraan analis, sekitar 0,7 persen.

Kalangan pebisnis di Asia juga menaruh harapan kepada Obama. ”Krisis finansial ini telah berdampak ke seluruh penjuru dunia. Jika Obama dapat membalikkan keadaan ini, tentu akan sangat bagus sekali,” ujar Liao Yi, Wakil Manajer Umum pada CHiNT Electronic Group, salah satu produsen power transmisi di China.

Indeks di Tokyo naik 4,5 persen, sementara indeks Hongkong naik 3,2 persen.

Perhatian para investor di Eropa berikutnya adalah mengenai pemangkasan tingkat suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral Eropa dan Bank of England. Keduanya diharapkan mengikuti langkah bank sentral AS, memangkas tingkat suku bunganya 50 basis poin.

Namun, ada perkiraan Bank of England memangkas tingkat suku bunganya hingga 1 persen untuk pertama kalinya sejak 1992-1993 saat perekonomian Inggris jatuh ke dalam resesi.

Sementara itu, harga minyak kembali turun 2,87 dollar AS menjadi 67,66 dollar AS per barrel setelah sebelumnya sempat naik hingga di atas 70 dollar AS per barrel.

  1.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com