MANADO, KAMIS - Sebanyak 22 merk obat kuat bagi laki-laki yang ditarik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sementara ini tidak beredar luas di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Pantauan ANTARA, Kamis di Manado, sejumlah apotek dan toko-toko tidak didapati penjualan obat kuat laki-laki.
"Sejak awal kami tidak menjual obak kuat seperti itu, karena sejak awal ada keraguan dengan kode kesehatan dan produksinya," kata Merlyn, salah satu karyawan Apotek di Jalan Sam Ratulangi (Samrat) manado.
Menurut wanita muda itu, pihaknya selalu selektif mengambil dan menjual berbagai jenis obat, termasuk dengan pemberian resep dari dokter.
Senada diungkapkan Carla, salah seorang karyawan sebuah toko di kawasan bisnis Mega Mas Manado bahwa pihaknya tidak menjual obat kuat laki-laki, termasuk berbagai kosmetik kecantikan bagi wanita yang tidak ada label izin kesehatan.
"Banyak produk impor luar negeri yang ditawarkan kepada kami, namun kami tolak," katanya. Kepala BPOM Manado Indriyati Tubagus mengakui bahwa tidak ada obat kuat lelaki yang dijual bebas di daerah itu karena sudah dilakukan inspeksi di beberapa apotek dan toko.
Hasil investigasi BPOM memang tidak ditemukan berbagai jenis obat itu atau bisa saja sudah ditarik pengusaha sejak diumumkan pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan dan BPOM, katanya.
BPOM meminta kepada masyarakat untuk melaporkan kepada pemerintah daerah dan BPOM jika ditemukan beberapa obat terlarang itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.