Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembajakan Piranti Lunak Ancam Industri Lokal

Kompas.com - 09/12/2008, 20:58 WIB

SURABAYA, SELASA- Pembajakan software atau piranti lunak tak hanya mengancam industri piranti lunak berskala internasional, tetapi juga industri lokal. Jika angka pembajakan tak ditekan, maka industri piranti lunak lokal sulit berkembang.

"Dari total 300 perusahaan di Indonesia yang bergerak di sektor teknologi informasi, hanya 30 perusahaan yang benar-benar memproduksi piranti lunak. Kalau pembajakan terus berlangsung, industri piranti lunak lokal akan stagnan," kata Kepala Perwakilan Business Software Alliance Indonesia Donny A Sheyoputra, Selasa (9/12) di Surabaya.

Menurut Donny, pembajakan tak hanya terjadi pada piranti lunak mahal tetapi juga produk piranti lunak lokal dengan harga murah. Hal ini menunjukkan alasan keterbatasan ekonomi bukan semata-mata menjadi penyebab tingginya pembajakan piranti lunak di Indonesia.

Donny mencontohkan, perusahaan piranti lunak lokal Bamboomedia menyediakan piranti lunak khusus untuk usaha kecil menengah dengan harga relatif murah, yaitu Rp 45.000 hingga Rp 80.000 per unit. Meski dari segi harga relatif terjangkau, produk tersebut tetap dibajak pihak tak bertanggung jawab dan dijual dengan harga Rp 25.000 per unit.

Perusahaan piranti lunak lokal lain, Zahir Internasional, bahkan menawarkan piranti lunak gratis untuk kampus-kampus yang mengajarkan mata kuliah akuntansi. "Namun, beberapa kampus justru meminta produk tersebut dibanderol harga agar bisa dikomersilkan," ucap Donny.

Sejak tahun 2006 hingga 2007 penurunan tingkat pembajakan di Indonesia hanya satu persen dari 85 persen menjadi 84 persen. Sehingga 84 persen piranti lunak yang diinstal di komputer seluruh Indonesia adalah produk bajakan.

Donny memprediksi, jika dalam empat tahun ke depan Indonesia berhasil menurunkan tingkat pembajakan hingga 10 persen, maka penyerapan tenaga kerja ahli bidang informasi teknologi mencapai 2.200 orang.

"Angka ini belum termasuk penyerapan tenaga kerja turunan dari industri piranti lunak. Pertumbuhan ini akan meningkatkan pendapatan pajak negara sekaligus masuknya investor," tuturnya.

Piagam HaKI

Untuk menekan maraknya pemakaian piranti lunak bajakan, Business Software Alliance bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia menyelenggarakan program audit khusus piranti lunak bagi perusahaan. "Dua ratus perusahaan berminat mengikuti program ini. Enam puluh telah masuk daftar tunggu untuk diaudit," ujar Licence Compliance Manajer PT Microsoft Indonesia Anti Srihartati.

Menurut Anti, program ini merupaka n langkah untuk memacu para pengguna akhir piranti lunak, khususnya korporasi untuk menghargai hak cipta. Bagi perusahaan yang telah lulus audit akan mendapatkan piagam Hak Karya Intelektual (HaKI) yang berlaku selama setahun.

Dengan Piagam HaKI ini, kepo lisian mengakui pemilik Piagam HaKI adalah perusahan yang telah menggunakan produk piranti lunak asli, tambah Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com