Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah! 11.000 Warga Lamongan Buta Huruf

Kompas.com - 15/01/2009, 15:15 WIB

Laporan wartawan Kompas Adi Sucipto

LAMONGAN, KAMIS — Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di Lamongan, tercatat sebanyak 10.774 warga usia 45-60 tahun belum melek huruf. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Musthafa Nur, Kamis (15/1), mengatakan, sebanyak 4.704 orang buta huruf atau 470 kelompok belajar sudah dituntaskan pada 2008. Sisanya akan dituntaskan pada 2009 oleh Dinas Pendidikan bekerja sama dengan organisasi masyarakat, seperti Program Kesejahteraan Keluarga, Dharma Wanita, Aisyiyah, dan Muslimat.

Musthafa mengatakan, Lamongan akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk membuat masyarakat melek huruf. Menurut dia, pendidikan di Lamongan selama empat tahun terakhir telah menunjukkan perkembangan membanggakan yang diakui secara nasional.

Hal itu dibuktikan, Lamongan menerima penghargaan anugerah Aksara Pratama dari Mendiknas dan Satya Lencana Wira Kartika Pembangunan Bidang Pendidikan. "Penghargaan yang diterima Bupati Lamongan itu merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan itu semua tidak lepas dari program keaksaraan fungsional selama ini," kata Musthafa pada Lomba Keaksaraan Fungsional.

Dia berharap warga Lamongan belajar terus meningkatkan motivasi belajar, berlanjut hingga ke tingkat yang lebih tinggi. "Jangan berhenti untuk belajar, terus belajar, dan belajar. Meski usia telah lanjut, semangat untuk belajar jangan pernah kendur," ujarnya.

Lomba keaksaraan fungsional diikuti 100 peserta warga belajar dengan usia 45-60 tahun perwakilan dari tiap-tiap kecamatan. Materi lomba antara lain baca tulis, hitung tulis, lisan atau hapalan, serta ketrampilan. Dewan juri dari dinas pendidikan dan organisasi masyarakat penyelenggara keaksaraan fungsional. Semua peserta lomba mendapatkan piagam, sedangkan juara I, II, dan III serta harapan I, II, dan III akan menerima hadiah.

Mereka yang ikut lomba merupakan alumni program keaksaraan fungsional yang telah mendapatkan pembelajaran selama enam bulan mulai Juli hingga Desember 2008. Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Lamongan Ny Endang Riyanti Masfuk saat membuka lomba mengatakan, keaksaraan fungsional merupakan program pendidikan luar sekolah bagi warga yang buta aksara. Dengan program itu diharapkan di Kabupaten Lamongan tidak ada lagi warga yang buta aksara.

"Setelah mendapatkan pembelajaran selama enam bulan, saya berharap tidak ada lagi warga Lamongan yang tanda tangan dengan cap jempol karena sudah dapat mengeja namanya masing-masing," ujar Endang.

Menurut Endang saat ini Kabupaten Lamongan tengah berbenah. Keaksaraan fungsional merupakan program pendukung pembangunan di Lamongan. Melalui program tersebut warga belajar tidak hanya diajari baca tulis dan hitung, tetapi juga dibekali ketrampilan. "Melalui lomba, kami ingin mengetahui tingkat keberhasilan ibu-ibu mengikuti pembelajaran selama enam bulan lalu," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com