Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Adaro Juga Kumpulkan Kencing Sapi

Kompas.com - 21/01/2009, 19:55 WIB

Laporan wartawan Kompas.com Glori K Wadrianto

TABALONG, RABU — PT Adaro Indonesia, perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di kawasan Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan, ternyata tak hanya mengumpulkan batu bara. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1982 tersebut sejak akhir tahun lalu mulai menggiatkan upaya pengumpulan kencing sapi. Hah?

Kencing sapi ini memang tak ada hubungannya dengan penjualan batu bara dari tambang terbesar kedua di Indonesia setelah Kaltim Prima Coal tersebut. Namun, pengumpulan kotoran sapi itu dilakukan berkaitan dengan kewajiban reklamasi lahan yang menjadi beban Adaro.

Kencing sapi yang telah dilarutkan dengan oksigen terbukti dapat menjadi pupuk kandang biourine untuk membuat lahan eks tambang dengan tanah yang rusak dapat kembali ditanami. "Seperti yang telah kami coba di perkebunan kelapa sawit yang ada di sini, terlihat memang tanah dengan tanaman yang kami sirami biourine tumbuh lebih baik," kata Putu Gede Sukartya, Manager Proyek Peternakan Sapi PT Adaro, di Tabalong, Rabu (21/1).

Peternakan sapi yang dipimpin Sukartya tersebut merupakan tempat penyuplai kotoran sapi bagi proyek pupuk kandang dan biourine yang sedang dikembangkan PT Adaro. "Karena memang terbukti, pupuk kandang terbaik untuk lahan rusak seperti di kawasan itu," kata Sukartya.

Adaro sudah melakukan reklamasi lahan eks tambang dengan penanaman sawit hingga seluas 150 hektar. Di samping itu, masih ada proyek pertanian terpadu yang juga dibangun di atas lahan bekas galian tambang dengan menggunakan pupuk yang sama. Untuk mengumpulkan kencing sapi, tiap kandang dilengkapi dengan atap yang rapat. Tujuannya agar kencing sapi yang keluar di atas permukaan lantai kandang yang terbuat dari beton tidak tercampur dengan air hujan.

Air kencing tersebut kemudian dialirkan melalui parit di sepanjang sisi kandang untuk kemudian ditampung di dalam kolam. "Nah, selama 24 jam, urine tersebut di-airasi, dihilangkan zat ureanya untuk dicampur dengan oksigen. Baru kemudian urine tersebut dicampur dengan air. Perbandingannya, satu liter urine sapi dicampur dengan 20 liter air," katanya. "Tanaman dan tanah yang disiram dengan biourine memang bisa tumbuh subur lagi," sambung Sukartya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com