Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspedisi Ciliwung Resmi Ditutup

Kompas.com - 22/01/2009, 14:40 WIB

Laporan wartawan Kompas M Suprihadi

JAKARTA, KAMIS — Diawali dengan uraian panjang tentang Sungai Ciliwung, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo secara resmi menutup kegiatan Ekspedisi Ciliwung Kompas 2009, pada Kamis (22/1) tepat pukul 14.30.

Dalam pengantarnya, Fauzi Bowo sekali lagi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Kompas bersama dengan Global Rescue Arus Liar dan didukung Marinir serta Brimob yang telah menyusuri Sungai Ciliwung dari hulu hingga hilir.

Fauzi menegaskan bahwa Pemprov DKI juga mempunyai kepedulian yang sama terhadap sungai yang sudah menjadi pusat kegiatan manusia sejak berabad-abad lalu itu. Ia juga mengingatkan bahwa soal kerusakan lingkungan sudah terjadi juga sejak bertahun-tahun lalu meski diakui memang semakin parah akhir-akhir ini.

Untuk itu, Pemprov DKI mengajak semua pihak yang mempunyai kepedulian pada persoalan lingkungan untuk bersamaan menyelamatkan sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta, bukan hanya Sungai Ciliwung.

Khusus kepada Kompas, Fauzi mengajak untuk melakukan ekspedisi yang sama bukan pada saat musim hujan seperti sekarang, tetapi pada musim kemarau ketika air Sungai Ciliwung sedang surut. "Saya jamin tim ekspedisi akan mendapatkan gambaran yang berbeda dan mungkin lebih dramatis dibanding ekspedisi pada musim hujan," katanya.

Ditambahkan Fauzi, ekspedisi pada musim kemarau mungkin tidak bisa dilakukan dengan perahu. "Saya ajak Kompas untuk berjalan kaki menyusuri Sungai Ciliwung," lanjut dia.

Sebelumnya kepada Gubernur Fauzi Bowo, Pimpro Ekspedisi Ciliwung Kompas 2009, Neli Triana, melaporkan berbagai temuan tentang kondisi Sungai Ciliwung. Salah satunya adalah kenyataan bahwa Sungai Ciliwung dari hulu hingga Condet dan Kalibata sebenarnya masih relatif terjaga. Pohon buah-buahan masih banyak dijumpai, begitu juga dengan aneka satwa. Akan tetapi, kondisi itu berubah menjadi parah memasuki kawasan Cawang hingga Manggarai.

Meski begitu, masih sempat ditemui kondisi Sungai Ciliwung yang relatif baik lagi di daerah Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, setelah dilakukan penurapan. Pada ruas sekitar satu kilometer itu, badan sungai masih terjaga selebar 40 meter dan bersih dari bangunan liar.

Karena itu, Neli mengusulkan agar ruas Sungai Ciliwung selanjutnya bisa ditata lebih baik sehingga Sungai Ciliwung memberi makna positif bagi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com