Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin ZC SOHC Pertama di Honda Civic Nouvo Pakai Turbo Ganda

Kompas.com - 02/02/2009, 06:13 WIB

Biaya modifikasi sampai 500 persen dari harga mobil, bukan suatu kejutan atau hal yang luar biasa. Mahal bisa dikarenakan untuk kepentingan kompetisi. Kalau jurusannya audio, enggak perlu kaget. Namun, Honda Civic Nouvo 1987 ini dipakai untuk lomba drag race alias adu kebut lurus seperempat mil atau 402 meter.

Harga mobilnya diperkirakan tidak lebih dari Rp 60 juta. Namun, modifikasinya menghabiskan biaya Rp 200 juta. Menariknya, dari modif untuk drag race ini, mobil tersebut tercatat sebagai sedan hatchback pertama yang memakai mesin seri ZC SOHC dilengkapi turbo ganda IHI dari China pula. Diakui sang pemilik, Gusta Priya asal Yogyakarta, penggarapannya tidak gampang.

Pemicunya, apalagi kalau bukan pemasangan dapur pacu berikut turbonya yang bukan spesifikasinya. Mau tak mau, sasis asli Civic generasi keempat ini harus dipotong sampai ke apron. "Sebagai gantinya pakai selonsong baja setebal 2 mm dibuat layak rollbar dan mengait di bagian suspensi yang dibuat ke bagian depan bawah mesin," jelas Wawan, salah satu kru Protect Sport.

Menariknya, intercooler dibikin unik. Biasanya sistem pendinginan turbocharger ada dua cara, yakni dengan udara berbentuk seperti radiator atau tetap mengandalkan udara dibantu dengan hawa es. Kedua, Wawan memakai sistem liquid intercooler alias menggunakan air berasal dari radiator dengan bantuan dua intercooler yang dibungkus pakai pelat aluminium setebal 1,5 mm.

Unik, memang, karena turbocharger pakai karburator yang harus bisa memberi semburan bensin yang seimbang. Pasalnya, udara vakum yang dibuat turbo harus sinergi dengan suplai bahan bakar. Untuk mesin ZC SOHC itu dengan karburator 4 (baca: four) barrel dapat dicekoki piping turbo.

"Karena menggunakan karburator, maka harus dibuatkan boks mirip dengan throttle body menggunakan bahan pelat galvanis yang dihubungkan dengan corong karburator," papar Putra, kru Protect Sport lainnya. Kemudian sistem pengabutan diubah via hukum Bernouli.

Jadi cara kerja awal karburator yang sistem kabut diubah model tembak (semprot) dan sistem vakum juga diubah dengan memberi tekanan pada kompresor sehingga karburator dapat menyuplai bensol ke ruang bakar dengan sempurna.

Karena mobil untuk kepentingan lomba, yang dipikirkan sistem penghenti lajunya alias rem. Dengan tenaga mesin yang besar, jelas sistem cakram (depan) dan teromol (belakang) dinilai kurang pakem. Solusinya, pakai parasut (payung) di buritan.

Sistem kerjanya mengandalkan dinamo bekas wiper (penghapus kaca) yang diikatkan ke sasis belakang. Kalau beli yang branded, jelas mahal sekali. Tuas parasut diikatkan dengan tali lantas dihubungkan dengan roda dinamo. Untuk mengembangkan parasut, tinggal buat sakelar di dasbor.* (Andri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com