Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Minta RI Pelopori Hubungan Islam-Barat

Kompas.com - 08/02/2009, 08:51 WIB

DEN HAAG, SABTU — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengatakan, Pemerintah Belanda meminta Indonesia berperan aktif dan memelopori peningkatan hubungan yang lebih baik antara negara-negara Islam dan negara Barat. Harapan itu disambut baik dan diingatkan agar negara-negara Barat juga berlaku dan bersikap adil.

”Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenender meminta Indonesia bisa memainkan peran penting dalam menjaga hubungan antara negara-negara Islam dan negara Barat,” kata Wapres Jusuf Kalla seusai bertemu PM Belanda di Den Haag, Belanda, Sabtu (7/2).

Jusuf Kalla diterima PM Belanda Jan Peter Balkenender di kediaman Cats Huis. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 45 menit. PM Belanda sebenarnya sedang menghadiri pertemuan Uni Eropa di London, Inggris, tetapi menyempatkan terbang kembali ke Belanda untuk menerima Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Wapres Amerika Serikat Joe Biden secara khusus meminta proposal kepada Indonesia mengenai upaya penyelesaian konflik di Palestina. Jusuf Kalla juga menjelaskan hal yang sama yang juga dilontarkan oleh Wakil PM Belgia. ”Hampir semua meminta Indonesia memainkan peran penting dalam perdamaian di Timur Tengah dan dalam memperbaiki hubungan negara-negara Islam dengan Barat,” kata Jusuf Kalla.

Menurut Kalla, keinginan negara-negara Barat tersebut disambut baik, tetapi Kalla selalu mengingatkan agar negara-negara Barat dituntut berlaku dan bersikap adil. ”Saya juga meminta mereka (Barat) juga harus adil,” katanya.

Selain pembicaraan soal politik, ujar Kalla, dalam pertemuan juga dibicarakan soal peningkatan ekonomi di antara kedua negara. Hampir semua ekspor minyak sawit Indonesia melalui pelabuhan Rotterdam.

Pekan depan Duta Besar Indonesia untuk AS, Sudjadnan Parnohadiningrat, akan dipanggil ke Jakarta untuk membahas proposal perdamaian di Timur Tengah yang akan disampaikan kepada Pemerintah AS.

”Empat negara yang saya kunjungi, semua menaruh harapan besar kepada Indonesia agar berperan lebih besar lagi untuk menjembatani proses perdamaian. AS merasa sendirian. Indonesia yang berpenduduk Muslim terbesar diharapkan berperan lebih penting lagi,” kata Jusuf Kalla.

Saat bertemu PM Belanda, dibicarakan juga keinginan perusahaan migas Belanda, Shell, ikut dalam pengelolaan Blok Natuna D Alpha. Wapres Jusuf Kalla mempersilakan Shell ikut dalam pengelolaan Blok Natuna D Alpha jika memenuhi syarat, baik secara teknis maupun finansial.

Saat ini ada empat perusahaan migas internasional yang masuk dalam daftar terseleksi pengelola Blok Natuna D, yaitu ExxonMobile, Shell, CNOOC, dan State Oil.

”Memang dibicarakan oleh Perdana Menteri bahwa Shell memiliki keahlian. Saya bilang bagus, ok, asalkan memenuhi syarat,” katanya.

Bertemu Shell

Menurut Wapres, pertemuan dengan Shell akan dilakukan pada Sabtu malam dalam jamuan makan malam bersama beberapa menteri ekonomi Belanda.

”Kita memang ingin agar sumber energi kita tidak dikelola secara manual, tetapi dengan teknologi. Bukan hanya oleh Amerika agar kita memiliki perbandingan,” ujar Wapres.

Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Luthfi menambahkan, dalam pertemuan dengan PM Belanda, diutarakan bahwa kalau Shell mau ikut mengelola mudah saja. Namun, Indonesia meminta Shell memindahkan pengolahan minyak mentahnya yang akan dibangun di Singapura ke wilayah Batam supaya memberikan nilai lebih bagi Indonesia, seperti nilai investasi yang besar dan tenaga kerja serta perusahaan lain yang ikut menopang.

Terkait dengan kehadiran Gubernur DKI Fauzi Bowo, dibicarakan kerja sama teknis manajemen air. Kalla mengatakan, Indonesia bisa belajar banyak dari pengalaman Belanda dalam mengelola tata air. Namun, katanya, yang terpenting menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air serta budaya tak membuang sampah.

”Yang terpenting, masyarakat dapat memahami, mau pindah ke rumah susun dan tak buang sampah,” kata Wapres Jusuf Kalla. (Suhartono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com