Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Likuiditas Valas Bank BUMN Meningkat

Kompas.com - 02/03/2009, 08:14 WIB

JAKARTA, SENIN — Likuiditas valuta asing bank-bank badan usaha milik negara dalam setahun terakhir meningkat tajam. Ini, antara lain, karena masuknya dana valas yang pindah dari bank lain dan konversi kredit dari valas ke rupiah.

Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah menyatakan hal tersebut di Jakarta, Jumat (27/2). ”Saat ini bank-bank BUMN dalam posisi kelebihan dana valas. Namun, posisi devisa neto bank-bank BUMN masih memenuhi ketentuan,” katanya.

Dijelaskan, salah satu indikator likuiditas valas pada bank BUMN adalah rasio kredit valas terhadap dana pihak ketiga (DPK) valas (loan to deposits ratio/LDR). LDR valas bank BUMN per akhir 2008 sebesar 77,66 persen, membaik dibanding pada akhir 2007, yakni 97,6 persen.

Dengan LDR sebesar 77,66 persen, bank memiliki kemampuan relatif lebih baik dalam mengantisipasi penarikan dana valas oleh nasabah.

Adapun LDR 97,6 persen, berarti hampir seluruh DPK valas yang dihimpun disalurkan sebagai kredit. Ini membuat bank hanya memiliki sedikit dana valas yang likuid untuk mengantisipasi penarikan dana nasabah.

Di tengah likuiditas valas, terutama dollar AS yang ketat seiring terjadinya gejolak pasar keuangan global saat ini, bank-bank diharapkan memiliki LDR valas yang tidak terlampau tinggi. LDR valas bank BUMN relatif lebih baik dibandingkan dengan LDR valas perbankan keseluruhan yang mencapai 78,5 persen.

DPK valas kelompok bank BUMN meningkat 23 persen dari Rp 67,74 triliun pada akhir 2007 menjadi Rp 83,28 triliun pada akhir 2008. Kenaikan DPK valas bank BUMN terjadi karena banyak nasabah memindahkan valasnya dari kelompok bank lain ke bank BUMN.

Seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di saat krisis, nasabah cenderung menaruh dananya di tempat yang dianggap lebih aman.

Adapun posisi kredit valas BUMN justru turun, dari Rp 66,14 triliun pada akhir 2007 menjadi Rp 64,68 triliun pada akhir 2008. Ini terjadi karena sejumlah nasabah bank BUMN mengonversi kreditnya dari valas ke rupiah. Ini terutama terjadi pada debitor valas yang sebenarnya pendapatan dan pengeluarannya dalam rupiah.

Direktur BNI Bien Soebiantoro menyatakan, posisi likuiditas valas BNI aman. Oleh karena itu, BNI berupaya meningkatkan kredit valasnya. Salah satu strateginya, mendorong pembiayaan ekspor-impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com